Rhenald Kasali Bongkar Kehidupan Masa Depan ke Maba UMM
Prof Rhenald Kasali dan Rektor UMM saat penutupan Pesmaba. Malang, memorandum.co.id - Prof Rhenald Kasali PhD, guru besar bidang ilmu manajemen, membakar semangat ribuan mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), saat penutupan Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba) di DOM UMM, Kamis (14/9/22). Akademisi yang juga praktisi bisnis ini, memberikan semangat para maba UMM, untuk berpikir jauh ke depan. Mengingat, perjalanan kehidupan ke depan, selalu dinamis dan penuh perubahan. Persiapan dan kesiapan, mutlak dibutuhkan. "Jangan mudah terpengaruh dengan kata kata toxic. Yang saat sering muncul dan viral di sosial media. Misalnya seperti cuan, pasif income, insecurity dan lainya. Banyak sekali pikiran-pikiran yang membuat anak insecure (perasaan cemas, ragu kurang percaya diri)," terang Prof Rhenald saat ditemui di DOM UMM. Karena itu, lanjut Rhenald, pengaruh kata kata tersebut bisa membuat seseorang merasa tidak aman. Akibatnya, bisa saja membuat rasa cemburu, dan menanyakan pendapat orang lain tentang dirinya. Atau bahkan membandingkan dirinya dengan orang lain. "Jangan mencari pembenaran, semua orang hidup ada senang ada susah. Dalam belajar, memang juga harus bersusah dulu. Harus bekerja keras. Itu pesan saya kepada para mahasiswa," lanjutnya. Menurutnya, anak anak muda harus mau menghadapi tantangan dan kesulitan yang mungkin saja datang. Karena yang membuat sukses itu, tidak selalu dari indek prestasi yang tinggi. Tetapi muncul dan berani menghadapi tantangan. Disinggung adanya kebiasaan para pekerja ingin berkerja yang hanya sesuai passionnya (melakukan sesuatu yang disukai), Rhenald menyebut, bahwa passion itu bukan turun dari langit. Karena itu, pekerjaan yang ada, juga harus dicintai. "Kita sendiri juga harus mencintai apa yang kita lakukan. Tidak semua orang itu, mendapatkan pekerjaan sebagaimana yang disukai. Namun, harus juga memahami kondisi realita yang ada," pungkasnya. Sementara itu, Rektor UMM Dr H Fauzan MPd menjelaskan, pihaknya membangun mindset, untuk menghadapi masa depan mulai sekarang. "Kami menghadirkan masa depan itu sekarang. Tidak boleh masa lalu untuk sekarang. Yang kita lakukan, adalah penggambaran untuk masa depan. Karena itu, kita tidak boleh ketinggalan, lebih siap. Makanya, center of future of work yang digagas UMM itu, menghadirkan masa depan, sekarang," terangnya. Dalam prosesi penutupan itu, juga menghadirkan hiburan musik dari Bulan Sutena. Sementara seremonial penutupan, dilakukan Ketua Umum PP Muhammadiyah. (edr)
Sumber: