Rapimnas Partai Demokrat Bahas Koalisi dan Capres 2024

Rapimnas Partai Demokrat Bahas Koalisi dan Capres 2024

Surabaya, memorandum.co.id - Partai Demokrat akan membahas koalisi parpol yang sedang dijajaki pada Pemilu 2024. Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat 2022 ini dilaksanakan di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis-Jum’at, (15-16/9) . Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) beserta jajaran petinggi partai lainnya di pusat akan mendengarkan masukan-masukan, dan mendalami aspirasi yang akan disampaikan pada tiga ribuan pimpinan Partai Demokrat dari seluruh Indonesia. AHY menyebutkan, para pimpinan Partai Demokrat seluruh Indonesia selama ini telah bertemu dan menyerap aspirasi langsung rakyat dari 34 provinsi, 514 kabupaten/kotamadya, dan 83 ribu desa dan kelurahan. “Masukan-masukan ini tentunya sangat berharga dan diperlukan Partai Demokrat dalam menentukan langkah ke depannya menuju Pilpres dan Pileg 2024,” kata dia. Disampaikan AHY, situasi rakyat selama ini sedang kesulitan. Beban hidup mereka terus bertambah. Apalagi dengan kenaikan harga BBM. “Demokrat selama ini terus konsisten membantu rakyat yang sedang kesulitan dan memperjuangkan harapan rakyat, akan terus bersama rakyat memperjuangkan perubahan dan perbaikan.” Kata dia. Ketum AHY mengingatkan para kader Partai Demokrat, perjuangan perubahan dan perbaikan nasib bangsa dan negara. “Nasib rakyat Indonesia, hanya akan terwujud jika Partai Demokrat masuk dalam pemerintahan, apalagi bisa memimpin negeri ini di tahun 2024 dan ke depannya,” tagasnya. Karena itulah, Partai Demokrat dalam menjalin koalisi dan menentukan calon presiden dan calon wakil presiden harus mempertimbangkannya secara mendalam dan komprehensif. “Berbicara mengenai Pilpres 2024, berarti berbicara mengenai nasib bangsa dan negara ini minimal lima tahun ke depan. Berbicara mengenai nasib 270 jutaan rakyat Indonesia,” kata dia. Sementara itu, Herzaky Mahendra Putra, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP/Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat menyampaikan, adanya ambang batas presiden sebesar 20 persen. Sedangkan Partai Demokrat baru memiliki 9.36 persen kursi parlemen, membuat Demokrat harus berkoalisi dengan parpol-parpol parlemen lainnya. “Apakah dalam rapimnas ini akan ada keinginan untuk berkoalisi dengan parpol mana saja, termasuk dengan Nasdem dan PKS yang selama ini sering disebut-sebut, sangat mungkin untuk dibahas dan direkomendasikan seperti apa jalan yang akan ditempuh oleh Partai Demokrat,” kata dia. Lalu, apakah akan ada nama capres dan cawapres yang mengerucut untuk diusung Partai Demokrat, tergantung dari masukan-masukan dan rekomendasi dari para pimpinan Partai Demokrat peserta rapimnas. Suara dan harapan konstituen Partai Demokrat dari seluruh pelosok Indonesia tentunya bakal menjadi salah satu pertimbangan utama dalam menentukan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung oleh Partai Demokrat. Semua ini tentunya dilakukan Demokrat untuk terus bersama rakyat memperjuangkan perubahan dan perbaikan bagi bangsa dan negara ini. (day)

Sumber: