Cegah Bunuh Diri, Emil Dardak Minta Semua Pihak Bangun Kesadaran
Surabaya, Memorandum.co.id -Membanguna kesadaran masyarakat dapat mencegah bunuh diri. Sebab setiap kematian akibat bunuh diri merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu diperhatikan. Karena itu, ketika ada seseorang yang memiliki masalah serius agar tidak di-judge atau dihakimi yang akan mengakibatkan depresi begitu mendalam. Hal ini, disampaikan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak saat menghadiri World Suicide Prevention Day atau Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia di FK Unair Surabaya. “Dukungan dari para dokter dan mahasiswa kedokteran seperti ini sangat dibutuhkan dalam mencegah praktik bunuh diri di tengah masyarakat,” terang Emil Dardak. Emil menyambut baik inisiasi yang dilakukan FK Unair bersama para dokter, PPDS hingga mahasiswa kedokteran dan masyarakat umum dalam memberikan dukungan agar tindakan bunuh diri bias dicegah dan dihindari. Dukungan dari para dokter dan mahasiswa kedokteran sangat dibutuhkan dalam mencegah praktik bunuh diri di tengah masyarakat. "FK Unair ini adalah sebuah role model kepada masyarakat yang memberikan dukungan terciptanya kondisi kesehatan jiwa / mental health yang kuat. “Ini adalah sebuah kondisi kesehatan mental yang membutuhkan dukungan dan tidak boleh ada stigma maupun judge negative terhadap seseorang yang sedang menghadapi persoalan atau depresi," ujarnya. Seseorang yang memiliki persoalan dalam kehidupan maupun kesehariannya tidak boleh kemudian dihakimi sehingga menambah kesedihan yang begitu mendalam. Sebab peristiwa bunuh diri yang kerap terjadi berawal dari depresi atau kesedihan mendalam berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. "Inilah pentingnya dibangun awareness sejak awal. Terkadang keluarga yang merupakan lingkaran terdekat justru sulit menyadari permasalahan yang terjadi diantara personal. Maka, kondisi untuk member empati terhadap seseorang yang memiliki permasalahan harus di dampingi dan dicarikan solusi," tegasnya. Sementara itu, Dekan FK Unair Prof Budi Santoso mengatakan, bahwa Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia yang diperingati 10 September 2022 memberikan pesan mendalam bagi semua pihak khususnya bagi FK Unair maupun dilingkungan kampus. Prof. Budi menjelaskan, bahwa kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap masalah bunuh diri dan upaya pencegahan agar tidak marak terjadi. Bedasarkan data WHO diperkirakan lebih dari 700 orang melakukan bunuh diri. Dan jumlahnya setiap tahun bertambah khususnya di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah."Mereka perlu kita rangkul. Mereka yang ingin bunuh diri mengurungkan niatnya melalui dukungan dan rasa empati yang kita miliki dan berikan," tutupnya. (day)
Sumber: