Annual Show of Vocational Fashion Design Tampilkan 48 Karya Desainer Mahasiswa Unesa
Surabaya, memorandum-co.id - Pagelaran Annual Show of Vocational Fashion Design (VFD) 2022 kembali dihelat usai vakum selama pandemi Covid-19. Acara ini diselenggarakan oleh Vokasi D4 Program Tata Busana Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Oval Atrium Ciputra World Mall dengan mengusung tema Dissipation. PIC Show Time VFD Indana Rufaydah mengungkapkan, annual show merupakan wujud kegiatan mahasiswa untuk menunjukkan kemampuan berkarya yang layak dan pantas dipagelarkan kepada masyarakat luas. Adapun tujuan diadakannya acara 1st Annual Fashion Show of Vocational Fashion Design yakni, untuk menjadikan mahasiswa Vokasi D4 Program Tata Busana Unesa sebagai fashion designer yang handal, professional, dan berdaya saing global. “Tujuannya pasti untuk kebaikan mereka ya, agar menjadi fashion designer yang professional, cekatan atau handal, dan juga bisa berdaya saing di pasar global,” ungkap Indana, Minggu (11/9). Kegiatan yang merupakan gelar cipta mahasiswa D4 Tata Busana Program Vokasi ini menampilkan 48 koleksi karya 24 desainer mahasiswa vokasi yang terbagi menjadi 6 tim dengan tema yang beragam. Di antaranya seperti patternitazion, enigmatic, ambiguous, maximalist, lavish, dan dominant. “Tahun ini, kita menampilkan 48 karya dari 24 desainer dengan memakai tema Dissipation yang merupakan bagian dari tema ITF 2021/2022, yaitu exploitation. Oleh karena itu, kita memunculkan 6 tema yang berbeda untuk mengambarkan eksploitasi seperti laut dan alam,” jelas Lea Cisadewi, desainer pinecone. Sementara itu, Aisha Ibrahim, selebgram Surabaya yang menjadi penonton merasa kagum dengan seluruh karya yang ditampilkan. Menurutnya, di usia mereka yang masih muda, mereka berhasil menuangkan ide dan kreatifitas dalam balutan busana. “I’m so amazed with all the designers, mereka benar-benar menampilkan kreatifitas dan ide mereka secara sempurna dalam karya busana sebagus ini. Acaranya juga terkonsep dengan baik, model-modelnya pun sangat professional. Jadi menurutku ini keren banget,” ungkap Aisha. Hal serupa juga dirasakan oleh Dewi, orang tua dari designer ambiguous yang merasa bangga sekaligus terharu dengan keberhasilan anaknya, Rosita Dewi dalam menampilkan karya terbaiknya. “Orang tua yang pasti akan mendukung anaknya terus selama itu hal baik. Saya merasa bangga sekaligus terharu dengan perjuangan anak saya untuk mempersiapkan acara ini, mulai dari mencari bahan, aksesoris, menjahit itu perjuangannya luar bisa sampai orang tua juga ikutan bingung kalo tiba-tiba bahannya habis,” ungkap Dewi. Kegiatan ini pun juga mendapat dukungan dari para dosen Vokasi D4 Tata Busana Unesa. “Pastinya dosen Tata Busana mendukung acara ini karena karya yang tampil saat ini merupakan kolaborasi antara dosen industri dan juga dosen D4 tata busana,” ungkap Indarti, salah satu dosen pembimbing. Sebelumnya dijelaskan bahwa para designer (mahasiswa D4 tata busana) ini melakukan program magang selama satu semester dengan Indonesian Fashion Chamber, kemudian ilmu yang didapat diterapkan dalam acara VFD. (mg3/bin)
Sumber: