Gubernur Khofifah Minta CPNS Lipatgandakan Inovasi
Surabaya, Memorandum.co.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta CPNS melipatgandakan inovasi, dedikasi dan kreatifitas dalam bekerja. Mereka juga dituntut meningkatkan kepekaan terhadap dinamika ancaman krisis global dunia. "Saudara saudara yang akan mengabdi menjadi bagian dari Pemprov Jatim, saya minta untuk melipatgandakan dedikasi, inovasi dan kreatifitas dalam menghadapi krisis dunia," ujar Khofifah saat menutup Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS golongan II pada angkatan 49-52 di Kampus Stesia Surabaya. Gubernur Khofifah menggambarkan saat ini seluruh negara, sedang menghadapi tantangan ancaman krisis dunia. Mulai Krisis Pangan, Krisis Energi dan Krisis Keuangan. Oleh karena itu, para abdi negara dan masyarakat harus melipatgandakan inovasi mengadapi ancaman krisis global. “para ASN harus berinovasi dimulai dari hal kecil tetapi langsung dimulai kemudian berkembang menjadi pengabdian yang besar membantu bangsa terlepas dari ancaman krisis utamanya krisis pangan,” tegas dia. Menurutnya, cara sederhana bisa dilakukan seperti menanam apa saja yang ada di pekarangan rumah. Jika tidak memiliki pekarangan bisa menggunakan polybag. “Ikhtiar ini adalah langkah kecil membantu bagaimana manajemen pengendalian inflasi berbasis keluarga bisa mereka lakukan," jelasnya. Dicontohkannya, jika terdapat program untuk memperluas hasil panen di tengah area yang terbatas maka sebagai ASN pemprov harus mampu melakukan inisiasi yang produktif. Jika perlu lakukan sinergi dengan melibatkan peran dari Kepala Desa, Kecamatan, Dinas Pertanian di Kabupaten/Kota di Jatim, sinergi dengan berbagai ormas hingga sinergi dengan perguruan tinggi yang ada. "Kondisi ancaman krisis dunia ini membutuhkan kecepatan kita dalam mengambil inovasi dan kreatifitas. Tidak boleh lagi menunggu, karena ancaman krisis pangan global merupakan persoalan serius," terangnya. ASN dituntut peka terhadap persoalan yang dihadapi bangsa terutama ancaman krisis energi, pangan dan keuangan secara global. Karena itu, semua pihak bisa turut serta dalam mengendalikan inflasi dari sesuatu hal yang kecil. Krisis Pangan bisa kita kurangi dengan menanam sayur, rempah , cabai, tanaman obat keluarga di pekarangan kita. Ketika inflasi tinggi dan tidak dikendalikan dapat menurunkan daya beli masyarakat yang akan bermuara pada timbulnya kemiskinan baru di daerah. "Inflasi harus bisa dimanage dan dikendalikan melalui kebijakan yang berpihak kepada masyarakat. Inflasi ini menjadi sebuah ketakutan dan tantangan besar dari seluruh negara di dunia," tegas mantan Menteri Sosial. Khofifah juga berharap para ASN memiliki empati yang tinggi terhadap segala dinamika kehidupan sosial ekonomi masyarakat terutama saat seperti sekarang pasca kenaikan BBM yang berpotensi terhadap kenaikan inflasi. Tak hanya itu, Khofifah juga berpesan kepada seluruh ASN di Pemprov Jatim untuk senantiasa berfikir positif dan optimis dan berprasangka baik bahwa dengan sinergi dan kolaborasi Insya Allah kita bisa melalui situasi ini dengan baik. “Jangan membangun prasangka negatif diantara pegawai ASN. Mari kita bangun prasangka yang baik yang konstruktif saling mengingatkan, sinergi dan kolaborasi diantara sesama pegawai ASN sehingga kinerja dan produktifitas ASN bisa dirasakan oleh masyarakat Jawa Timur," urainya. Sementara itu Kepala BPSDM Prov. Jatim Aries Agung Paewai melaporkan, bahwa Pelatihan Dasar (Latsar) golongan II pada angkatan 49, 50, 51 dan 52 ini diikuti sebanyak 159 orang dengan 15 formasi diantaranya Perawat Pengelola, Fisioterapis, Nutrisionis, Asisten Apoteker, Pranata Komputer, Pranata Lab, verifikator dan pengelola. Selain itu, juga terdapat formasi arsiparis, pustakawan, paramedik verteriner, pengawas mutu pakan, pengendali organisme pengganggu tumbuhan, Petugas Aviation Security (Avsec) hingga politisi hutan. "Kegiatan Latsar ini dimulai pada tanggal 4 Juli 2022 dan ditutup pada tanggal 10 September 2022. Kami juga memberikan penghargaan/peringkat kepada para peserta Latsar dari berbagai angkatan yang diharapkan dapat memacu semangat peserta lain," ungkapnya. Pada kesempatan tersebut Gubernur Khofifah menerima Kartu Peserta Tabungan Dan Asuransi Pegawai Negeri (Taspen) dari Manajer Layanan PT. Taspen Persero Surabaya yang berlaku selama menjadi pejabat negara. Selanjutnya, Gubernur Khofifah juga menyerahkan Kartu Taspen kepada peserta Latsar CPNS secara simbolis. (day)
Sumber: