SMK Negeri 1 Surabaya Kembangkan 9 Kompetensi Keahlian
SMK Negeri 1 Surabaya dikembangkan berbasis pada peningkatan pelayanan pada stakeholder. Artinya, stakeholder tidak boleh ada yang kecewa menggunakan tamatan sekolah ini, dan tamatan tidak boleh ada yang tidak bekerja. Tamatan BMW (Bekerja, Melanjutkan belajar, dan Wirausaha) adalah bagian besar dari tujuan SMK Negeri 1 Surabaya. Ada beberapa konsep yang diterapkan di sekolah ini, di antaranya adalah Kemandirian dengan adanya BLUD (Badan Layanan Umum Daerah). BLUD adalah sistem yang diterapkan oleh satuan kerja perangkat daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang mempunyai fleksibilitas dalam pola pengelolaan keuangan. Tentu saja berbasis pada meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Sebagai sekolah yang menerapkan sistem BLUD, SMK Negeri 1 Surabaya lebih tertantang untuk mengembangkan potensinya, dengan memaksimalkan teaching factory yang ada pada sembilan konpetensi (konsentasi keahlian). Unit usaha yang ada di SMK Negeri 1 Surabaya yang selama ini sudah berkembang antara lain smesamart, technopark DKV, small busines, busines centre, toko siswa, edu hotel, pengelolaan aula, dan tefa-tefa dari masing-masing kompetensi keahlian. Pengembangan kedepannya adalah produksi air mineral guna kemandirian kebutuhan air minum. Semuanya itu berbasis pada peningkatan pendapatan asli daerah. Adapun konsep yang lain yakni, Optimalisasi Teaching Factory. Pembelajaran teaching factory adalah model pembelajaran di SMK berbasis produksi/jasa yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri. Peserta didik yang mengikuti pembelajaran di tefa akan memiliki pengalaman industri yang mendekati nyata. Sembilan kompetensi keahlian di SMK Negeri 1 Surabaya telah mengembangkan pembelajaran berbasis industri ini. Edu hotel, smesamart, BMS, busines centre, elegant, postpay, wahana, teknika.com, studio broadcast adalah beberapa tefa yang digunakan peserta didik untuk mendapatkan pengalaman industri. Belum lagi ruang praktik fiber optik yang digunakan oleh kempetensi keahlian TKJ dalam memberikan pengalaman industri pagi peserta didiknya. Hal ini yang menjadikan salah satu penyebab hampir pada setiap ada kompetisi, peserta didik SMKN 1 Surabaya selalu tampil di podium. (mwr/asw) Blow Up.... Implementasikan Kurikulum Merdeka Simpel dan mendalam adalah salah satu ruh dari pembelajaran dengan kurikulum merdeka. Simpel artinya materi yang diberikan hanya materi yang diperlukan saja, sedangkan mendalam yang dimaksudkan adalah materi tersampaikan terlatihkan sampai peserta didik benar-benar paham, mengerti, dan bisa dipraktikan. Guru lebih baik memberikan bahan latihnya di tefa, dengan berkolaborasi berbagai materi latih. Peserta didik diajak berproduksi, menghasilkan sebuah karya yang layak jual. Inilah yang sekarang lebih dikembangkan pada pembelajaran di SMK Negeri 1 Surabaya, dengan menerapkan pembelajaran berbasis produk. Selain itu penguatan profil pelajar pancasila juga menjadi kegiatan nyata pada pembelajaran di sekolah. Bertakwa kepada Tuhan yang maha esa dan berakhak mulia, berkebhinekaan global, gorong royong, kreatif, bernalar kritis, mandiri, menjadi bagian terpenting dalam mengembangkan peserta didik.
Aktualisasi Kompetensi Peserta Didik sesuai Bakat dan Minat
Lulusan sekolah menengah kejuruan hendaknya menguasai berbagai macam keterampilan hidup yang mendukung mereka untuk mengarungi dunia kerja. Lulusan SMK juga harus memiliki self knowledge yang memadai, guna pemahaman akan potensinya secara utuh untuk bertarung dengan persaingan pasar kerja. Disinilah pengembangan bakat dan minat menjadi penting untuk diupayakan oleh stakeholder di SMK. Menyikapi hal tersebut, SMK Negeri 1 Surabaya mengambil langkah cepat dalam mengembangkan minat dan bakat peserta didik. Berbagai hal telah dilakukan dan banyak pula yang masih akan dilakukan. Jika berkesempatan ke SMKN 1 Surabaya, pasti akan menemukan pajangan piala hasil prestasi pengembangan minat bakat peserta didik yang jumlahnya sampai melebihi kapasitas tempatnya. Belum lagi pada saat upacara bendera, hampir tidak ada moment ini yang tidak dibarengi dengan pelaporan peserta didik yang bersasil mengharumkan nama baik sekolah. Tersedianya fasilitas yang baik, pelatih yang tersertifikat, kontinuitas dalam berlatih, komitmen yang tinggi merupakan pilihan yang tepat, kalau mau berprestasi. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu wadah untuk meningkatkan kompetensi peserta didik sesuai dengan minat dan bakatnya. (mwr/asw) Berita ini telah tayang di Surat Kabar Harian Memorandum edisi 7 September 2022 Baca edisi cetak di siniSumber: