Revitalisasi Pasar Ngadiluwih Telan Rp 19 Miliar
Kediri, Memorandum.co.id - Pemerintah Kabupaten Kediri tengah menyiapkan anggaran untuk revitalisasi Pasar Ngadiluwih pascakebakaran besar, senilai Rp 19 miliar. Alokasi dana tersebut saat ini tengah masuk dalam proses review Detail Enginering Design (DED). Kemudian, selanjutnya dilanjutkan tahapan sewa lahan untuk pembangunan tempat penampungan pedagang sementara (TPPS). "Di 2023 awal kita mulai bangun TPPS dan harapannya di pertengahan atau akhir 2023 pedagang sudah bisa direlokasi serta ditargetkan pada 2024 pasar sudah terbangun," terang Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih, Sabtu (3/9/2022). Berkaca dari Pasar Wates, menurut Tutik, untuk mempercepat pengerjaan revitalisasi Pasar Ngadiluwih ini, dalam satu tahun anggaran Rp 19 miliar tersebut bisa dilakukan dan digenjot ketika menggunakan dana APBD. Sebab, bilamana menggantungkan dana dari APBN jumlahnya masih terbatas maksimal Rp12 miliar. Sehingga seperti revitalisasi Pasar Wates yang harus dilakukan dalam dua tahap. "Jadi kami merencanakan di 2024 nanti dengan anggaran APBD 2, mungkin nanti untuk pasar-pasar yang anggarannya tidak lebih Rp12 miliar bisa kami usulkan yang APBN," ungkapnya. Tutik berharap dalam jangka dekat ini, proses pemindahan pedagang dapat berjalan lancar sehingga pada 2024 awal sudah bisa dilakukan proses lelang dan memulai pembangunan Pasar Ngadiluwih. Rencana revitalisasi Pasar Ngadiluwih pun mendapatkan dukungan dari pedagang. Endang salah satu pedagang yang lapaknya ikut ludes saat kebakaran mengaku siap jika nantinya harus pindah berjualan ke TPPS ketika proses revitalisasi pasar dimulai. "Pedagang semua disini siap, lha memang harus seperti itu," akunya. Sebelumnya, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana meminta dukungan pedagang demi kelancaran rencana itu. Sebab, sebelum proses pembangunan, pedagang harus berjualan di TPPS yang disediakan. "Pasar Ngadiluwih pasca kebakaran akan dilakukan revitalisasi, saya harap semua pedagang dan pihak yang terkait bersama-sama bisa membantu proses revitalisasi," kata Dhito. Mas Dhito mendorong supaya pembangunan fasilitas umum untuk menjalankan roda perekonomian masyarakat menjadi prioritas. Apalagi, dampak kebakaran Pasar Ngadiluwih pada Minggu (8/5/2022) tersebut terdapat sekitar 100 lapak hangus terbakar. (kal/Mon)
Sumber: