IKAPPI Jatim Gelar Sosialisasi Penyesuaian Kenaikan Harga BBM
Surabaya, Memorandum.co.id - Kabar kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) memantik perhatian berbagai pihak. Di Jawa Timur, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) menggelar sosialisasi penyesuaian kenaikan harga BBM dalam rangka pemulihan ekonomi Jawa Timur. Ketua DPW Ikappi Jawa Timur Agus Susilo mengatakan, jika kenaikan harga BBM ini tentu sangat berdampak bagi pedagang pasar. Khususnya pendistribusian barang dari petani ke pedagang pasar. "Tentu yang dikhawatirkan biaya transportasi antara petani atau peternak ke pedagang pasar hingga melonjak harganya," kata dia. Untuk menjawab keresahan itu, Ikappi telah bekerjasama dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas). "Bapanas siap untuk memberikan fasilitas trasnportasi dari hulu ke hilir jika Ikappi butuh komoditas pangan yang diperlukan para pedagang pasar," tegas Agus. "Hingga harga menajdi lebih terjangkau atau relative stabil agar para PKL beserta pedagang UMKM bisa mendapatkan harga yang stabil juga tanpa harus takut karena ada BBM naik harga jadi naik gaada disitu. Maka dari itu Ikappi ingin memutus rantai kartel yang bermain disitu," imbuh Agus. Ia mengharapkan, dengan naiknya harga BBM, ada timbal balik yang dirasakan oleh pedagang pasar. "Jangan sampai salah sasaran. Jadi harus benar-benar tepat sasaran. Dan itupun akan kami kawal untuk pendistribusian BLT itu," tutup dia. Senada disampaikan oleh Pakar Ekonomi Universitas 17 Agustus (Untag), Ariyanto. Ia tak menampik banyak dampak kenaikan BBM ini terhadap masyarakat. Namun, hal itu harus berjalan seiring dengan subsidi dari pemerintah yang tepat juga sasaran. "Dari sini penyesuaian yang akan diberikan ini tentu kalau subsidi dikurangi harga akan naik. Dengan subsidi yang selama ini prakteknya tidak tepat sasaran tapi kalo ini dikurangi akhirnya dialokasikan untuk pendidikan dan kesehatan yang lebih baik," kata dia. "Itu sehingga akhirnya akan menjadi lebih bermanfaat dibandingkan pemerintah hanya melakukan subsidi sedangkan subsidi ini menjadi tidak tepat sasaran, saya kira itu. Harapannya tidak perlu khawatir," tutup dia.(fdn)
Sumber: