Dihuni Banyak Pemeluk Agama, Desa Kolong Ditetapkan Jadi Desa Kerukunan
Bojonegoro, memorandum.co.id - Kapolres Bojonegoro AKBP Muhammad menghadiri giat Safari Kebhinekaan dalam rangka mensyukuri HUT ke-77 Kemerdekaan RI dan penetapan Desa Kolong, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, sebagai Desa Kerukunan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Bojonegoro, Selasa (30/8). HadirĀ juga dalam kegiatan tersebut Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Arm Arif Yudho Purwanto, Kepala Kemenag Munit, Ketua FKUB KH Alamul Huda, Kasdim 0813 Mayor I Putu Bagus Widharta, anggota FKUB Bojonegoro dan lainnya. Kepala Desa Kolong Harto mengucapan terima kasih atas penetapan Desa Kolong sebagai desa kerukunan."Semoga kita dapat meningkatkan kebersamaan dan kerukunan di Desa Kolong. Di Desa Kolong terdapat masyarakat yang beragama Islam (NU, Muhammadiyah, Shiddiqiyah, LDII), Kristen Protestan dan Katolik. Alhamdulillah dapat hidup rukun berdampingan. Permohonan maaf apabila banyak kekurangan dan keterbatasan dalam hal penyambutan dan tempat, " ujarnya. Ketua FKUB KH. Alamul Huda mengucapkan selamat selamat datang kepada seluruh undangan dan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan saat ini. Menurutnya Desa Kolong merupakan dari gambaran dari NKRI. "FKUB mempunyai program menginginkan kedamaian dan kerukunan Kabupaten Bojonegoro, oleh karena kami menetapkan bahwa Desa Kolong adalah miniatur dari kebhinekaan bangsa Indonesia. Berharap agar Desa Kolong dapat menjadi contoh dari yang lain. Jika semua seperti Desa Kolong, maka Indonesia tidak akan pernah goyah. Indonesia bukan negara Agama, namun jelas penduduknya dan masyarakatnya adalah Beragama, " tuturnya. Ia menyebut, para pendiri bangsa telah mengorbankan segalanya untuk anak cucu nya agar dapat merdeka dan berdiri dengan kaki sendiri dan tidak bergantung pada bangsa asing. Sementara, Kapolres Bojonegoro Muhammad menyebut Desa Kolong telah ditetapkan sebagai Desa Kerukunan ditandai dengan pembukaan Tirai. "Bahwa para pahlawan telah berjuang merebut kemerdekaan negara Indonesia, jangan pernah melupakan sejarah, marilah kita mempertahankan kemerdekaan ini dengan menjaga kerukunan keberagaman umat beragama. Permasalahan agama sangat sensitif, oleh karenanya kita harus mengedepankan toleransi dalam kehidupan bersama. Kebhinekaan dapat kita jaga dan NKRI harga mati. Kita apresiasi bahwa konflik agama dan konflik sosial di Kabupaten Bojonegoro cenderung sangat kecil," ujar kapolres. Ia berharap agar kita beribadah dan menjalankan agama sesuai dengan koridor agama masing-masing. "Karena ada paham yang mulai melenceng sehingga menimbulkan paham radikalisme dan terorisme, kita harus hati-hati, " ujarnya Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Arm. Arif Yudho Purwanto juga mengucapkan selamat kepada Desa Kolong yang ditetapkan sebagai sesa kerukunan. Keberagaman di Kabupaten Bojonegoro cukup tinggi. "Kita harus saling rukun walaupun beda agama dan kepercayaan kita tetap satu, NKRI harga mati. Diharapkan para tokoh agama dapat memberikan pembinaan dan nasihat kepada masyarakat Desa Kolong agar tetap menjaga kebersamaan dan kerukunan. TNI dan Polri siap selalu menjaga keamanan di wilayah Desa Kolong dan Kabupaten Bojonegoro," harapnya. (top/har)
Sumber: