Ikut Pawai Agustusan, Warga Desa Nyawangan Meninggal Dunia
Tulungagung, memorandum.co.id - Di tengah kemeriahan pawai Agustusan di Desa Nyawangan, Kecamatan Sendang, yang dilaksanakan pada Senin (29/8/2022), mendadak terjadi duka. Tiba-tiba, seorang peserta pawai jatuh pingsan dan tidak lama kemudian meninggal dunia. Kanit Intel Polsek Sendang, Ipda Yoyok, mengatakan, peserta pawai yang meninggal dunia adalah warga desa setempat, bernama Nanang Prabowo (28), asal Dusun Klegen, RT 03/RW 01. "Dari analisa dan pengamatan saya, ini adalah murni karena sakit. Karena dari hasil informasi awal yang bersangkutan sehat," terangnya. Informasi dihimpun, korban banyak kesibukan untuk persiapan acara karnaval ini sehingga kecapekan. Kemudian pada saat ikut karnaval, kondisi fisiknya menurun, dan tepat berada di jalan depan SDN 1 Nyawangan dia jatuh pingsan. "Tadi hasil olah TKP yang dilakukan tim Inavis Polres Tulungagung, yang bersangkutan tidak mengalami tanda - tanda kekerasan. Dengan demikian meninggalnya Nanang murni karena sakit mendadak," ujar Yoyok. Seorang pedagang pentol, Maksum, di lokasi kejadian menyebutkan, korban jatuh pingsan ketika menari bersama rekan-rekannya. "Terjadi saat menari bersama teman-temannya. Tiba tiba pingsan, temannya berusaha menolong, dibopong dibawa ke rumah warga. Namun ketika dilihat ternyata sudah tak bernyawa," ucapnya. Terpisah, Kepala Desa Nyawangan, Yoko Dwi Mukarom membenarkan adanya musibah yang menimpa warganya di saat mengikuti pawai Agustusan. "Diduga meninggal karena kecapekan. Tadi sempat didatangi tim Inavis Polres Tulungagung untuk dilakukan visum luar. Hasilnya tidak ditemukan ada bekas luka kekerasan. Artinya meninggalnya murni musibah," tuturnya. Atas musibah ini Kades Yoko begitu turut berduka. Pihaknya berharap, kejadian tersebut bisa menjadi evaluasi. Agar, di tahun-tahun berikutnya, hal serupa tidak terulang lagi. "Kami atas nama pemerintah desa ikut berduka cita atas meninggalnya Almarhum, semoga husnul khotimah. Semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT, dan segala khilaf serta kesalahannya diampuni. Kemudian diberi tempat yang layak di surganya Allah SWT," ungkap Yoko. (kin/mad)
Sumber: