Mimpi Membangun Pemain Sepakbola Putri
Surabaya, Memorandum.co.id - Gelaran turnamen sepak bola antar-SSB KU 2013 dan KU 2011 se-Gerbangkertosusilo yang dihelat Surat Kabar Harian Memorandum dan SSB Mitra Surabaya memang telah usai. Namun dari even yang berakhir pada Minggu (28/8) ini muncul sejumlah rekor bahkan muncul mimpi untuk membangun sepakbola putri ke tingkat elit. Itulah mimpi Didit, pelatih tim sekolah sepak bola (SSB) Karah Putri. Didit mulai membangun SSB Karah Putri dengan penuh kesabaran. Awalnya peminat sepak bola putri di Karah, Jambangan Surabaya sangat sedikit. Kendati mengalami kesulitan di awal dalam mencari bakat dan peminat sepak bola putri, Didit kini berhasil membentuk tim sepak bola putri yang selama ini ia inginkan. Saat ini, sebanyak 24 pemain sepak bola putri tergabung ke dalam tim Karah Putri yang dilatihnya. "Saya bina satu persatu, kemudian datang dua, datang lagi...hingga saat ini sudah ada 24 pemain putri, paling muda kelahiran 2016 dan tertua kelahiran 2005," ungkap Didit. Didit berharap jika antusiasme dan ketertarikan terhadap sepak bola putri ini dapat terus berlanjut. Sebanyak 24 pemain putri yang tergabung ke dalam SSB ini melakukan latihan rutin dengan antusias. Porsi latihan rutin 3 kali dalam seminggu di Lapangan Karah. "Hari minggu, Selasa dan Kamis," urai Didit ketika ditanya porsi latihan tim putri asuhannya. Meskipun tim ini baru dibentuk awal 2021, namun tim ini sudah aktif mengikuti beberapa kompetisi sepak bola putri. "Sudah dua kali mengikuti turnamen di Malang," kata Didit. Kerja keras para pemain Karah Putri initak sia-sia. Mereka berhasil menembus babak final dan hampir merengkuh gelar juara. Namun sayangnya perjuangan mereka harus kandas di laga final setelah tim asuhan Didit ini ditundukkan tim tuan rumah, alhasil mereka harus puas finish sebagai juara kedua. Didit menyampaikan keinginan dan mimpinya yakni agar sepak bola putri di Indonesia lebih diperhatikan oleh federasi sepak bola. Pelatih kepala tim SSB Karah Putri itu juga menaruh harapan besar terhadap PSSI untuk bisa mengembangkan sepak bola putri dari usia kelompok umur dan seterusnya. "Putri dan putra itu gak ada bedanya, kita sama, atlet - atlet pun baik dari sepak bola, bulu tangkis, lari, voli, basket, itu juga ada tim putrinya, lalu kenapa sepak bola tidak?" tanya pelatih asal Karah itu. Tim SSB Karah Putri ini juga mengikuti Turnamen Piala Memorandum sebagai tamu undangan untuk menandakan dibukanya babak 8 besar Piala Memorandum. Tampil sebagai tamu undangan, Karah Putri takluk atas tim putra dari Mitra Surabaya dengan skor 3-0. (mg2/gus)
Sumber: