Mudahkan Layanan, Wali Kota Sutiaji Apresiasi Launching E-JKN Cekat
Malang, Memorandum.co.id - Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji mengapresiasi BPJS Kesehatan dalam mentransformasi IT (Information Technology). Terlebih khusus lagi dengan adanya aplikasi E-JKN CEKAT (cepat, efektif, akurat, terpadu) yang dapat memudahkan pelayanan. Itu disampaikan saat menghadiri launching aplikasi E-JKN Cekat (cepat, efektif, akurat, terpadu) dan penandatanganan MoU dengan sejumlah universitas, di Hotel Santika Premiere Kota Malang, Selasa (23/8/2022). “Dengan aplikasi tentu menjadi transparansi. Kami mengapresiasi BPJS Kesehatan dalam transparansi IT. Dengan aplikasi ini semuanya akan lebih cepat, praktis bahkan ekonomis. Mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan,” terang Wali Kota Malang. Menurutnya, dengan aplikasi ini akan mempermudah bagi masyarakat pendaftar baru yang sebelumnya belum terdaftar. Masyarakat yang membutuhkan layananan BPJS Kesehatan hanya cukup sampai di kantor kelurahan terdekat. “Hari ini, bisa sampling pelayananan BPJS Kesehatan lewat aplikasi E-JKN Cekat di 57 Kelurahan. Karena ini baru pertama, mudah-mudahan langsung bagus. Prinsipnya, menjadi cepat praktis dan akurat,” ujar Sutiaji. Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Malang Dina Diana Permata menjelaskan perbedaan dengan aplikasi yang ada di BPJS Kesehatan. “Kalau aplikasi ini milik Pemerintah Kota Malang yang dibiayai oleh Pemerintah Kota Malang. Beda dengan Mobile JKN, itu milik BPJS Kesehatan. E-JKN Cekat ini milik Pemerintah Kota Malang dengan operator utamanya ada kantor kelurahan. Namun, terbitnya E-JKN Cekat ini salah satunya berkolaborasi dengan BPJS Kesehatan,” terangnya. Teknisnya, setelah peserta daftar di kelurahan, Ina menjelaskan akan diverifikasi oleh Dispenduk Capil, Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Kota Malang. Kemudian datanya masuk ke BPJS Kesehatan sampai dengan terbitnya nomor kepesertaan. Ina menyebutkan kepesertaan JKN Kota Malang cakupannya sudah luar biasa. Dengan satu komando dari Wali Kota Malang jumlah peserta sudah mencapai 878.503 jiwa atau mencapai 95 hingga 99 persen. Bersamaan, dilakukan penandatanganan dengan sejumlah Perguruan Tinggi di Kota Malang yang diharapkan para civitas akademiknya menjadi dan terdaftar di BPJS Kesehatan. (edr/ari)
Sumber: