Kematian Pemandu Lagu, Polisi Turun Tangan
Tulungagung, memorandum.co.id - Duka mendalam dirasakan keluarga almarhumah BM (30), pemandu lagu asal Kecamatan Pucanglaban, Tulungagung. Pasalnya, BM yang awalnya sehat walafiat kemudian diketahui mati dalam rawatan medis di RSUD dr Iskak pada Selasa (16/8/2022) pagi. Meninggalnya BM, menimbulkan sejuta curiga dari pihak keluarganya. Sehingga kemudian melaporkan ke polisi. Kasi Humas Polres Tulungagung Iptu Moh Anshori membenarkan pihaknya tengah mendalami penyebab kematian BM. Apalagi setelah pihak keluarga korban mendengar informasi, sebelum meninggal, BM sempat menghabiskan malam bersama teman laki-lakinya. "Masih kami lakukan pendalaman. Hari ini tim juga ada yang melakukan olah TKP di rumah saksi," ujarnya, Rabu (17/8/2022). Iptu Anshori merinci, polisi menemukan fakta sebelum dibawa ke rumah sakit, keadaan BM tidak sadarkan diri. Sebelumnya korban sempat berduaan dengan ADB (26), lelaki warga Desa Panjerrejo, Kecamatan Rejotangan. Antara korban dan ADB sudah saling kenal. Kemudian pada Senin (15/8/2022) dini hari, tanpa sengaja keduanya bertemu di salah satu tempat karaoke. Keduanya yang sama-sama mabuk berat, sepakat pergi mencari makan. Dengan berboncengan mengendarai sepeda motor, mereka berkeliling mencari makanan. Setiba di sekitar Simpang Empat Jepun, sepeda motor mereka disalip sebuah truk hingga keduanya tersungkur ke aspal. Karena dalam kondisi mabuk berat, dengan sekuat tenaga ADB berupaya untuk segera pulang ke rumahnya. "Jadi ADB dan korban keluar berdua saja. Tidak bersama dengan teman-temannya yang lain," jelas Anshori. Sesampainya di rumah, ADB membawa BM yang sudah tidak berdaya ke dalam kamarnya. Lalu pada Senin pagi ADB pergi ke bengkel untuk memperbaiki sepeda motornya, dan BM dibiarkan di dalam kamar. Saat sore hari ketika kembali ke rumah, ADB mendapatkan kabar dari keluarganya kalau BM dilarikan ke rumah sakit karena tetap tidak sadarkan diri. Hingga akhirnya pada Selasa pagi, BM dinyatakan meninggal dunia. "Jadi keterangan sementara dari ADB ini, saat korban dalam kondisi tak sadar, sempat disetubuhinya. Ini yang masih kita dalami juga," ucapnya. Hingga saat ini polisi masih melakukan pendalaman dan meminta keterangan saksi, termasuk mengolah TKP di rumah ADB. Menurut Anshori kini ADB sudah diamankan guna proses hukum lebih lanjut. Hasil outopsi pada Selasa malam dipastikan korban mengalami pendarahan pada bagian otak dan patah tulang leher, yang menyebabkannya meninggal dunia. "Semalam sudah kami lakukan otopsi, hari ini kita lakukan olah TKP," pungkasnya. (fir/mad)
Sumber: