Telan Rp 507 M, Pembangunan RS Gununganyar Gunakan Skema Multiyears 3 Tahun
Surabaya, memorandum.co.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama DPRD Kota Surabaya akhirnya sepakat untuk membangun rumah sakit (RS) di Surabaya Timur, tepatnya di Gununganyar. Bahkan, mereka juga sudah sepakat skema pembiayaan pembangunan itu menggunakan tahun jamak atau multiyears. Kesepakatan itu tertuang dalam nota kesepakatan antara Wali Kota Surabaya dengan DPRD Surabaya tentang pelaksanaan Sub Kegiatan Tahun Jamak Pembangunan Rumah Sakit Beserta Sarana dan Prasarana Pendukungnya. Nota Kesepakatan itu ditandatangani langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan juga Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono dalam Rapat Paripurna di DPRD Surabaya, Jumat (12/8/2022). Awalnya, skema pembiayaan pembangunan RS itu multiyears dua tahun. Namun, dalam rapat paripurna itu ada usulan untuk memperpanjang satu tahun lebih lama yakni, tiga tahun. Mereka meminta tiga tahun karena menyadari bahwa pemkot tengah berjuang memulihkan ekonomi warga, sehingga diharapkan anggaran pemkot tidak hanya lari ke rumah sakit saja, tapi juga ke pos anggaran lainnya. Seusai rapat paripurna, Wali Kota Eri mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada para anggota dewan yang akhirnya menyetujui skema pembiayaan RS Gununganyar multiyears selama 3 tahun. Sebab, kekuatan APBD pemkot memang masih banyak dibutuhkan oleh warga Kota Surabaya. “Skema multiyears tiga tahun ini sangat luar biasa, karena awalnya disetujui 2 tahun. Insyallah rumah sakit ini bisa selesai dengan 3 tahun, insyAllah sebelum Februari 2025 atau sebelum saya berakhir (jadi Wali Kota Surabaya),” kata Eri. Menurut Eri, pembangunan RS Gununganyar sangat penting karena selama ini terpusat di RSUD Soewandhie, sehingga tidak heran jika di RSUD Soewandhie sering penuh. Karenanya, pemkot bersama DPRD Surabaya sepakat untuk membangun RS Gununganyar untuk memecah kepadatan di RSUD Soewandhie. “Saya terima kasih banyak kepada pimpinan DPRD dan anggota DPRD Surabaya, karena beliau-beliau ini mempunyai visi yang sama untuk menyelesaikan kepentingan umat Surabaya. Makanya, dengan pembangunan rumah sakit ini kita berharap tidak ada lagi antrian panjang di RSUD Soewandhie, karena semuanya sudah kita pecah pelayanannya,” tegasnya. Sementara itu, Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono juga bersyukur karena pada saat rapat paripurna itu Wali Kota Eri beserta jajarannya langsung merespons cepat usulan anggota dewan yang mengusulkan skema pembiayaan pembangunan itu diubah menjadi 3 tahun, bukan 2 tahun. Tujuannya supaya APBD Surabaya punya kelonggaran untuk skema pembiayaannya. “Nah, untuk anggaran pembangunan rumah sakit itu sekitar Rp 507,5 miliar,” kata Adi. Sebenarnya, pembangunan rumah sakit di Surabaya Timur yang nantinya akan berlokasi di Gununganyar itu merupakan usulan lama dari DPRD Surabaya. Usulan tersebut akhirnya disetujui oleh Pemkot Surabaya dan rencananya akan mulai dibangun pada tahun 2023-2025. “Insyallah nanti rumah sakit ini tipe C yang akan melayani pengobatan dari kawasan sekitarnya, mulai dari Rungkut, Sukolilo, Tenggilis Mejoyo, dan juga Wonocolo. Nanti bisa berobat di situ,” pungkas mantan wartawan yang lekat disapa Cak Awi ini. (bin)
Sumber: