Membanggakan, Tulungagung Ditetapkan Sebagai Kabupaten Zero ODF
Tulungagung, memorandum.co.id - Pleno hasil verifikasi lapangan Kabupaten Tulungagung Open Defecation Free (ODF) dilaksanakan pada Kamis (11/8/2022). Hadir dalam kegiatan tersebut ketua tim verifikasi ODF Jawa Timur, Bupati Maryoto Birowo bersama Sekdakab Sukaji dan kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Plt kepala Bappeda, segenap forkopimcam serta perwakilan puskesmas. Di hadapan tamu undangan, Bupati Maryoto Birowo mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas perannya dalam mewujudkan kabupaten yang masuk dalam kategori zero ODF, atau nol angka warga yang buang air besar di luar jamban. "Terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini. Terima kasih atas dukungannya," ujarnya. Menurut Bupati Maryoto, capaian kali ini adalah kinerja semua pihak yang telah dilakukan secara terus menerus sejak beberapa waktu lalu. Maryoto menjelaskan, sejak akhir 1990an, pihaknya sudah fokus untuk memperbaiki kesehatan dan kondisi sanitasi lingkungan dengan sejumlah program. Seperti program seribu jamban bagi masyarakat dan lain sebagainya. "Saya masih ingat, saat itu kami memberikan bantuan berupa 1000 jamban kepada masyarakat. Sehingga masyarakat bisa buang besar di jamban sesuai dengan tempatnya," ucap Bupati. Pihaknya juga merinci, hal lain yang dilakukan Pemkab Tulungagung adalah dengan memaksimalkan peran Pinka dengan ikon sungainya menjadi lokasi wisata kuliner. Sehingga potensi masyarakat yang menyalahgunakan sungai dan berak sembarangan bisa ditekan. "Kita meniru kota-kota besar yang menjadikan bantaran sungai menjadi lokasi yang bersih dan indah. Sehingga dengan pemanfaatan lokasi tersebut, kini sudah tidak ada lagi yang berak maupun kencing sembarangan di Pinka," jelasnya. Kendati masih ada temuan persentase jamban yang belum aman dan belum layak karena digunakan secara bersama- ama, namun Bupati Maryoto telah menyiapkan sejumlah strategi guna memperbaiki hal ini dengan program seribu septictank yang diprediksi bisa dilaksanakan pada tahun ini. Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Kasil Rochmad mengatakan, hasil ini patut diapresiasi dan terus dipertahankan. Sehingga bisa meningkatkan kualitas hidup dan semakin memperpanjang angka harapan hidup masyarakat Tulungagung. "Angka harapan hidup masyarakat Tulungagung ada di kisaran 72,9 itu lebih tinggi dibanding angka rata-rata Provinsi Jawa Timur," urainya. Kasil menjelaskan, sampling yang dilakukan oleh tim verifikator adalah dengan melakukan pemeriksaan kebiasaan hidup masyarakat di enam kecamatan yang ada di Kabupaten Tulungagung. Lokasi yang dipilih adalah lokasi yang mewakili kondisi masyarakat Tulungagung, yang tinggal di perkotaan hingga pegunungan. "Ada enamĀ kecamatan yang dijadikan lokasi sampling dan di masing-masing kecamatan. Ada dua desa yang dipilih kemudian di desa-desa itu ada 25 rumah yang dijadikan pilihan lokasi survei," pungkasnya. (fir/mad)
Sumber: