LVRI Minta Perkuat Amunisi Pelaku UMKM Hadapi Perang Ekonomi Global

LVRI Minta Perkuat Amunisi Pelaku UMKM Hadapi Perang Ekonomi Global

Surabaya, memorandum.co.id - Peringatan HUT ke- 77 Republik Indonesia menjadi momentum penting mengembalikan cita-cita bangsa Indonesia. Salah satunya memperkuat amunisi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menghadapi perang ekonomi global saat ini. Ketua  DPD LVRI Jatim, Brigjen TNI (purn) Ismadi meminta pemerintah bersama rakyat bergotongroyong. “Mengisi kemerdekaan dan menghadapi tantangan zaman terus dilakukan. Termasuk memperkuat amunisi pelaku UMKM menghadapi perang ekonomi global,” tegas Brigjen TNI (purn) Ismadi. Pria kelahiran Madiun tahun 1950 ini, menyebutkan semangat menjaga NKRI harus digelorakan. Seperti cita-cita pendiri bangsa. Sebagai veteran, dirinya berharap banyak penerus bangsa untuk setia terhadap Pancasila dan NKRI. “Tentunya Pancasila berasal dari akar budaya bangsa. Sehingga jangan sampai tercerabut oleh budaya asing,” tandas Ismadi. Mantan anggota Dewan Ketahanan Nasional memberikan saran terhadap penggelola bangsa untuk selalu tegak lurus mengawal cita-cita pendiri bangsa. Agar tidak terpengaruh pada budaya-budaya yang bertentangan dengan nilai pancasila. “Khususnya pada generasi penerus. Pancasila harus dipedomani bangsa Indonesia, termasuk para pejabat. “Jangan sampai terpengaruh lineralia, kapitalis, dan faham yang bertengangan dengan Pancasila. Termasuk gaya kepemimpinan diktaktorian maupun otoriter,” urai Ismadi. Memperkuat budaya lokal, lanjut Ismadi juga menjadi pilihan agar bangsa Indonesia bisa berdiri di muka bumi dengan tegak. Dirinya mengaku prihatin terhadap budaya santu yang sedikit demi sedikit mulai ditinggalkan. Karena itu, generasi milenial harus belajar. Budaya santun dan budaya jujur, disiplin dan setiakawan. “Akar ini jangan sampai tercerabut. Jika terjadi sangat bahaya. Karena itu edukasi menjadi tanggungjawab bersama,” tegas dia. Menghadapi perang ekonomi, menurut mantan Dandim Madiun ini, pelaku ekonomi (UMKM) di-back up pemerintah harus menyerang. Perilaku menyerang harus dilakukan. “Dengan pola itu, pelaku UMKM bisa menguasai kebutuhan ekonomi dunia,” ujar Ismadi. Ismadi menyebutkan, menghadapi perang ekonomi tidak disarankan bertahan. Sebab perilaku bertahan akan membuat ekonomi rakyat digempur dari segala penjuru. “Risikonya ekonomi rakyat akan terganggu,” tegas dia. Walaupun kecil, pelaku UMKM harus tetap bertahan. Termasuk mendorong rakyat untuk mencintai produk lokal. “Siapa lagi yang bisa menghargai karya bangsa ini, jika bukan rakyatnya sendiri,” tandas Ismadi. Ismadi yang sempat duduk sebagai staf Mabes TNI ini mendorong, produk unggulan dari kabupaten/kota di Jawa Timur yang bisa menjadi potensi kebutuhan ekonomi dunia. “Termasuk mengawal potensi pasar dunia,” kata dia. Selain itu, kekuatan TNI/Polri bersama rakyat mengamankan kedaulatan bersama. Seperti menghadapi faham radikalisme. Sehingga pelaku radikal bisa diluruskan, bahwa NKRI dan Pancasila sebagai lambang dan arah bangsa Indonesia. Bahwa persoalan bangsa Indonesia bisa diselesaikan melalui musyawarah mufakat. “Legium veteran akan terus mengingatkan kemana arah bangsa Indonesia sesuai cita-cita pendiri NKRI,” tutup Ismadi. (day)

Sumber: