Bentuk Daerah Otonom, Parlemen Timor Leste Kunjungi Jatim

Bentuk Daerah Otonom, Parlemen Timor Leste Kunjungi Jatim

Surabaya, memorandum.co.id - Parlemen Nasional Timor Leste mengunjungi DPRD Jawa Timur, Rabu (3/8/2022). Kedatangan parlemen Timor Leste ini terkait persiapan pembentukan daerah otonom di tingkat kabupaten. Ketua Komisi D Parlemen Timor Leste yang membidangi ekonomi dan pembangunan Antoninho Bianco mengatakan, kunjungan perdana untuk menjalin kerja sama.  14  anggota Parlemen Nasional Timor Leste menimba pengalaman para wakil rakyat di DPRD Jatim dalam menjalankan tugasnya. Termasuk peran dewan dalam menyerap aspirasi. "Ini menjadi referensi kami untuk bisa melaksanakan di negara kami," jelas Antoninho Bianco. Lanjut Antoninho Bianco, pemerintah Timor Leste saat ini dalam persiapan pembentukan daerah otonom di tingkat kabupaten. Antoninho mengatakan Jawa Timur yang termasuk di dalamnya ada Kota Surabaya dinilai sebagai daerah yang luar biasa. "Selain terkenal sebagai kota pahlawan, Surabaya disebutnya juga dikenal sebagai kota industri, kota pendidikan serta kota perdagangan internasional. Itulah yang mendorong kami dari Komisi D, sepakat memilih Provinsi Jawa Timur," terangnya Sementara itu, Ketua DPRD Jatim Kusnadi, didampingi Wakil Ketua Anik Maslachah, Ketua Komisi B Aliyadi Mustofa serta Wakil Ketua Komisi D Muhammad Ashari menyambut baik kedatangan delegasi parlemen nasional Timor Leste. Kusnadi menjelaskan mengenai kewenangan provinsi dalam tata kelola pemerintahan yang ada di Indonesia. "Timor Leste adalah negara baru yang demokratis. Akan tetapi infrastrukturnya belum seperti Indonesia. Nah kunjungan mereka sekarang ini dalam rangka untuk mendirikan daerah-daerah otonom. Jadi diketahui Timor Leste saat ini masih sentralistik artinya semua itu dikendalikan, ditangani, dan dilaksanakan oleh pemerintah pusat," terangnya. Kusnadi menjelaskan menyampaikan bahwa di Indonesia itu jenjang pemerintahnya terbai 3 yakni pusat, provinsi dan kabupaten/kota. Menurutnya untuk otonomi desentralisasi sepenuhnya ada di kabupaten/kota. "Kalau provinsi tugasnya hanya pembantuan. Bukan berarti bahwa kemudian provinsi atasannya kabupaten/kota. Nah dari pertemuan ini Timor Leste mengatakan tidak membentuk provinsi tapi akan membentuk kabupaten/kota. Dan kemudian memberikan desentralisasi kepada kabupaten kota," urai dia. Saat ditanya terkait pasokan komoditas ke Timor Leste, 90 persen dari Jawa Timur.  Kusnadi mengatakan hal tersebut sangat wajar. Menurutnya sampai saat ini Jawa Timur adalah penyuplai sejumlah komoditas pada Indonesia bagian timur. "Ini saya rasa sangat lumrah karena Timor Leste kan secara geografis berdekatan dengan Jawa Timur," pungkasnya. (day)

Sumber: