Bapas Jember Ajak Klien Dewasa Tak Lagi Gunakan Narkotika
Jember, Memorandum.co.id - Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Jember melaksanakan Konseling Adiksi Klien Narkotika. Agenda yang dilaksanakan di Grand Caffe di Jl jawa Kelurahan/Kecamatan Sumbersari ini dihadiri Kabapas Kelas II Jember, Wahyu Andayati didampingi Edy Rochman Kasubsi bimbingan klain anak (BKA) dan Eriyanti Sub Koor rehabilitasi BNNK Lumajang serta Konselor adeksi rumah sakit Menur Surabaya, M. Topan Permadi. Kepala Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Jember, Wahyu Andayati menerangkan, Balai Pemasyarakatan Jember telah bekerjasama dengan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Lumajang dan adeksi rumah sakit Menur Surabaya. Kabapas Kelas II Jember Wahyu Andayati menyatakan, salah satu tugas dan fungsi Bapas melakukan pembimbingan kemasyarakatan terhadap klien, yakni bimbingan kemandirian dan bimbingan kepribadian. “Tentunya untuk melakukan hal tersebut Bapas Jember tidak bisa melaksanakan tugas sendirian akan tetapi dengan menggandeng BNNK Lumajang serta Konselor adeksi rumah sakit Menur Surabaya, ” terang Kabapas Kelas II Jember, Kamis (28/7/2022). Kali ini sebanyak 20 Klien dewasa mengikuti pembimbingan kepribadian (Konseling Adiksi Klien Narkotika) bagi klien dewasa, sebanyak 20 orang, dengan harapan bisa memberikan manfaat bagi klien khusus kasus narkotika. "Dari jumlah keseluruhan lima kabupaten, Lumajang, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi dan Jember sebanyak 1.200 orang yang terbanyak mengikuti program asimilasi dirumah, sebanyak 303 Orang yang telah tersandung masalah hukum narkotika, " beber Wahyu Andayati. Tentunya dengan program Konseling Adiksi Klien Narkotika lanjut Wahyu Andayati, dari kelanjutan yang dilakukan di lapas jember, dengan harapan yang telah selesai menjalani hukuman dan menjadi klien Bapas tidak akan lagi mengulangi perbuatan pelanggaran tindak pidana penyalahgunaan narkotika. Sementara Eriyanti Sub Koor rehabilitasi BNNK Lumajang, mengingatkan kembali bagi klien Bapas Jember, yang sudah terlanjur terjerat pengaruh buruk narkoba bisa kembali sadar akan betapa berbahayanya narkotika. "Yang mana narkotika bisa merusak bagi kesehatan terutama jaringan otak yang mana dengan kerusakan otak ketika sudah kecanduan narkoba, sehingga tidak bisa menjalani kehidupan yang normal, "jlentreh Eriyanti. Untuk wilayah Tapal Kuda merupakan, wilayah ladang peredaran narkoba dari berbagai jenis yang sudah pernah diungkap, adanya ladang ganja bahkan ada peristiwa pembuatan narkoba cair. (edy)
Sumber: