Isak Tangis Keluarga dan WBP Warnai Kunjungan Tatap Muka Terbatas
Anggota keluarga melepaskan kerinduan kepada WBP di Rutan Medaeng. Sidoarjo, memorandum.co.id - Dibukanya kembali kunjungan tatap muka terbatas di Rutan Kelas I Surabaya, Selasa (26/7), diwarnai isak tangis dan haru antara keluarga dan warga binaan pemasyarakatan (WBP) saat bertemu. Kondisi itu terlihat kembali setelah dua tahun kunjungan tatap muka itu tidak bisa dilaksanakan oleh Rutan Medaeng karena pandemi Covid-19. Kesempatan untuk menumpahkan rasa kangen pun tak bisa terelakkan. Kepala Rutan Kelas I Surabaya, Wahyu Hendrajati Setyo Nugroho mengatakan, kegiatan tatap muka terbatas ini akan dilaksanakan setiap Selasa dan Kamis. “Hari ini tadi, merupakan hari pertama kunjungan tatap muka terbatas yang kita laksanakan. Agar tidak terjadi krodit, kita berikan waktu selama satu jam kita bagi dalam dua sesi. Sesi pertana pukul 08.30 sampai 09 30. Lalu sesi dua pukul 10.30 sampai dengan pukul 11.30,” ujar Hendrajati. Pembatasan tatap muka terbatas ini, lanjut Hendrajati, dibatasi sampai dengan 50 pengunjung mengingat keterbatasan tempat. “Estimasi tempat kita hanya mampu menampung untuk 100 orang. Makanya kita batasi hanya 50 orang saja, biar tidak sampai bergerombol. Kecuali anak kecil di bawah usia 14 tahun yang kebetulan ikut, kita perbolehkan masuk,” sambung mantan ajudan Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly ini. Untuk bisa melakukan tatap muka terbatas, pihak Rutan Medaeng meminta keluarga WBP untuk mendaftarkan diri ke aplikasi RUSABAYA yang bisa di-download melalui google playstore. (mik)
Sumber: