Proyek Crossing Saluran Embong Kenongo dan Kenari Habiskan Rp 16 M

Proyek Crossing Saluran Embong Kenongo dan Kenari Habiskan Rp 16 M

Surabaya, memorandum.co.id - Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya melalui dinas sumber daya air dan bina marga (DSDABM) mulai mengerjakan crossing saluran di Jalan Embong Kenongo dan Jalan Kenari. Pengerjaan dua crossing saluran itu untuk mengatasi genangan di kawasan pusat kota. Pemkot lantas mengimbau kepada warga atau pengendara yang akan melintas di kawasan tersebut agar berhati-hati. “Warga kami harapkan dapat memaklumi karena terganggunya sementara akses jalan di kawasan tersebut untuk kebaikan bersama,” kata Wali Kota Eri Cahyadi saat meninjau pengerjaan crossing saluran, Senin (18/7/2022). Eri menjelaskan, pengerjaan kedua saluran crossing itu didesak rampung Desember 2022. Dia minta diselesaikan secepatnya. Nantinya, crossing saluran di Jalan Embong Kenongo dan Jalan Kenari akan terkoneksi dengan pedestrian di Jalan Kayoon. "Estimasi selesai di bulan Desember tanggal 7. Jadi saya sudah sampaikan ke teman-teman semua kalau proyek pemerintah itu STT 1-nya maksimal 15 Desember. Tidak boleh lebih dari itu, kecuali dalam kondisi tertentu," urainya. Eri juga menyampaikan, meski nantinya pada Desember pengerjaan jalan di atas box culvert belum 100 persen rampung, namun dia menekankan agar saluran harus sudah terkoneksi. Dengan begitu ketika hujan deras turun, aliran air dapat terhubung. "Jadi ketika hujan, aliran airnya juga sudah bisa terkoneksi satu dengan yang lain. Karena ternyata kalau banjir ini seperti teman-teman tadi lihat ke dalam (saluran) pun koneksinya tidak ada," jelas dia. Adapun pengerjaan crossing saluran di Jalan Embong Kenongo tersebut menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Surabaya sebesar Rp13 miliar. Sedangkan anggaran pengerjaan saluran di Jalan Kenari mencapai sekitar Rp3 miliar. "Jalan Embong Kenongo itu nilai proyeknya Rp 13 miliar, dari Panglima Sudirman sampai seberangnya kita buatkan saluran itu masuk ke Kenari. Terus yang kita potong (crossing) dari Jalan Simpang Pojok, tadi masuk ke dalam (Jalan Kenari) kurang lebih Rp3 miliar," papar dia. Selain penanganan genangan dengan menggunakan skema pihak ketiga, Pemkot Surabaya juga melakukanya dengan cara swakelola atau dikerjakan sendiri. Contohnya, seperti pengerjaan untuk mengkoneksikan riol atau saluran di pedestrian yang sudah ada. "Kita kerjakan swakelola karena sudah ada salurannya tinggal konek-konekan saja. Karena, ketika kita masuk ke dalam, salurannya ada semua tapi tidak konek," pungkas Eri. (bin)

Sumber: