Bupati Mojokerto: Pertanian Sektor Terpenting Pembangunan Ekonomi

Bupati Mojokerto: Pertanian Sektor Terpenting Pembangunan Ekonomi

Mojokerto, memorandum.co.id - Pertanian menjadi sektor terpenting bagi pembangunan ekonomi di Kabupaten Mojokerto. Oleh sebab itu, program penyuluhan pertanian harus disusun sejelas mungkin, terutama terkait dengan data kebutuhan petani. Hal tersebut dikatakan Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati saat membuka Temu Teknis Penyuluh Pertanian yang digelar Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto di Aula Kebun Percobaan Mojosari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur, Senin (18/7/2022) Kegiatan yang diikuti sebanyak 145 orang dari penyuluh pertanian kecamatan dan desa, dalam rangka menyusun rencana kerja pelaksanaan penyuluhan pertanian dan mengkoordinasikan pelaksanaan penyuluh pertanian dalam menjawab isu-isu strategis. Ikfina menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada BPTP Jawa Timur yang telah banyak membantu memberikan informasi dan transfer teknologi pertanian bagi penyuluh. Ini salah satu upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia yang ada di Kabupaten Mojokerto. Dimana, pada tahun 2021 yang lalu juga sudah menandatangani kerja sama balitbangtan dengan Pemkab Mojokerto. "Data sangat penting, karena data ini menjadi acuan untuk melakuan sesuatu, membuat perencanan kemudian mengeksekusi dan menyelesaikan permasalahan. Sehingga, program bisa betul-betul ditargetkan untuk menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani," ujarnya. Ikfina memaparkan, terkait pertanian organik, bisa menjadi solusi dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Selain itu juga dapat menjawab kelangkaan pupuk kimia dan mahalnya harga yang sering menjadi permasalahan para petani. “Kalau nanti bisa menggandeng para organis nasional, terkait pupuk kimia akan bisa terselesaikan. Di sisi lain masyarakat juga bisa menerapkan pola hidup sehat dengan mengkonsumsi hasil pertanian organik, terutama untuk menjauhi penyakit degeneratif seperti diabetes atau hipertensi. Sehingga solusinya penyakit generatif untuk gagal ginjalnya harus cuci darah. Ini tantangan kita semua," paparnya. Ikfina juga menekankan terkait pendampingan, pengawalan dan pembinaan yang merupakan tugas utama penyuluh pertanian sebagai ujung tombak untuk memastikan program pembangunan pertanian terlaksana dengan baik dan tepat sasaran. "Saya berharap Penyuluh Pertanian Kabupaten Mojokerto dapat menjadi aparatur pertanian yang profesional serta kreatif dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya. Harus mempunyai manajeman waktu yang bagus, karena penyuluh tidak hanya menjalankan tugasnya sebagai pendamping petani, tetapi juga diharapkan dapat selaras dan mendukung program pembangunan pertanian yang ada di Kabupaten Mojokerto," ulasnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, Nurul Istiqomah mengatakan, potensi bidang pertanian di Kabupaten Mojokerto, dari luas lahan sawah 36.619 hektar (3,1 persen dari luas lahan sawah di Provinsi Jawa Timur seluas 1.174.586 hektar). Ini berkontribusi terhadap produksi beras pada tahun 2021 sebanyak 171.518 ton (3 persen dari produksi beras di Jatim sebanyak 5.652.705 ton), "Dengan tingkat produktivitas padi 57,37 kuintal per hektar. Masih di atas rata-rata Provinsi Jawa timur sebesar 56,68 kuintal per hektar," katanya. Dengan kebutuhan beras per kapita per tahun sebesar 111,58 kg, jelas Nurul, maka di Kabupaten Mojokerto terdapat surplus 45.933 ton (26 persen dari produksi beras). Sedangkan surplus di Provinsi Jawa timur hanya sebesar 1.091.450 ton (19 persen dari produksi). "Saya berharap dengan adanya temu teknis ini, yang mana dari BPTP Jatim bisa memberikan teknologi untuk peningkatan produksi padi, khususnya di Kabupaten Mojokerto," pungkasnya. (yus)

Sumber: