Gubernur Khofifah Ajak Kembali Pakai Masker dan Perketat Prokes

Gubernur Khofifah Ajak Kembali Pakai Masker dan Perketat Prokes

Surabaya, Memorandum.co.id - Kasus Covid-19 di Indonesia mulai mengalami kenaikan pada akhir Mei ini seiring masuknya subvarian BA.4, BA.5. Hal ini membuat Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengingatkan warga Jatim kembali menggunakan masker, baik di dalam maupun di luar ruangan. Termasuk juga mengajak semua pihak kembali disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Sikap Khofifah ini menindaklanjuti arahan Presiden RI Joko Widodo terkait penggunaan masker untuk mencegah melonjaknya kembali penularan kasus Covid-19. “Bapak Presiden mengingatkan bahwa Covid–19 masih ada. Maka dari itu saya mengajak kembali kita bersama-sama perketat protokol kesehatan. Salah satunya dengan memakai masker baik di dalam ataupun di luar ruangan,” ujar Khofifah di tengah melakukan Ibadah Haji di Makkah, Arab Saudi, Selasa (12/7). Khofifah mengatakan, kasus Covid-19 di Indonesia mulai mengalami kenaikan pada akhir Mei ini seiring masuknya subvarian BA.4, BA.5. Begitu juga dalam tujuh pekan terakhir terjadi peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat dari data yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang menunjukkan tambahan kasus Covid-19 selama sepekan terakhir (4-10 Juli 2022) mencapai 17.388, naik 29,13% dibandingkan pekan sebelumnya (27 Juni-3 Juli 2022) yang tercatat 13.466. “Harus dipahami bersama bahwa pandemi Covid-19 belum selesai, kewaspadaan harus kembali kita tingkatkan dengan memperketat prokes. Tingginya kasus Covid-19 tidak bisa dilepaskan dari masih meningkatnya tambahan kasus yang dipicu varian Omicron dan subvarian BA.4, BA.5,” jelas Khofifah. “Lonjakan juga terjadi pada angka positivity rate. Rata-rata positivity rate di Indonesia sepekan terakhir mencapai 5,45%. Level tersebut di atas batas aman yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yakni 5%,” imbuhnya. Pada kesempatan yang sama, orang nomor satu di Jatim ini memaparkan kondisi di Jatim. Untuk penambahan kasus baru sebanyak 92 pada 4 Juli dan meningkat sebanyak 159 kasus baru pada 5 Juli. Kemudian tambahan kasus baru berturut-turut terjadi pada 6 Juli sebanyak 151 kasus, pada 7 Juli sebanyak 169 kasus, 8 Juli sebanyak 169 kasus. Selanjutnya pada 9 Juli sempat mengalami penurunan kasus baru yakni 156 kasus positif, turun lagi pasa 10 Juli sebanyak 143 kasus baru hingga pada 11 Juli penambahan sebanyak 98 kasus. Sementara berdasarkan data nasional per 11 Juli 2022 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Jawa Timur secara kumulatif mencapai 579.532 kasus dengan 98 penambahan kasus baru. Kasus aktif di Jatim saat ini berjumlah 325 kasus atau sekitar 0,06% dengan kasus kematian secara kumulatif mencapai 31.661 kasus atau 5,46% dengan penambahan 1 kasus kematian. Sementara itu, kesembuhan atas Covid-19 di Jawa Timur mengalami penambahan 135 kasus baru. Sehingga konfirmasi sembuh secara kumulatif yaitu sebanyak 547.546 kasus dengan penambahan kesembuhan baru sebanyak 135 kasus baru. “Jika dibandingkan dengan perkembangan Covid-19 Nasional, kondisi Jawa Timur masih lebih baik. Hal tersebut dapat dilihat bahwa kasus kumulatif terkonfirmasi positif Covid-19 secara nasional mencapai 6.112.996 kasus dengan kasus aktif sebanyak 20.343 kasus, setara 0.33%,” jelas Khofifah. Meski demikian, Khofifah mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati dan waspada. Selain menjalankan prokes dengan ketat, masyarakat juga diharapkan segera melakukan vaksinasi Covid-19 mulai dosis pertama hingga dosis ketiga alias booster. Karena tuntasnya vaksinasi Covid-19 dianggap dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan Covid-19. Vaksinasi ini merupakan bagian dari upaya pengendalian Covid-19 agar tidak kembali memburuk dn mengakibatkan terpuruknya sektor perekonomian, pendidikan dan sebagainya. "Bagi masyarakat yang belum vaksin dosis pertama, kedua atau booster segera datangi layanan kesehatan atau gerai vaksinasi terdekat untuk mendapatkan vaksinasi," tutur Khififah melanjutkan. "Sudah banyak gerai vaksin dan mudah dijangkau masyarakat. Dan kami pastikan stoknya sangat cukup dan tetap diberikan secara gratis untuk masyarakat," imbuh Khofifah. Sebagaimana diketahui, berdasarkan data Dashboard Kemenkes/KCPEN, capaian vaksinasi dosis pertama di Jatim mencapai 29.941.174 orang atau 94,08%. Capaian vaksinasi dosis kedua mencapai 25.638.592 orang atau 80,56. Sementara vaksinasi dosis booster Jatim mencapai 6.546.000 orang. "Melihat capaian vaksinasi dari dosis pertama sampai booster, itu artinya memang vaksinasi utamanya untuk dosis booster di Jatim harus digenjot," tuturnya. “Kepada pemerintah kabupaten/kota dapat bersinergi dengan TNI dan Polri untuk terus menggencarkan vaksinasi booster, sehingga wabah Covid–19 di Jatim tetap terkendali,” pungkasnya.(day)

Sumber: