Hadapi Silang Dukungan Pilgub-Pilkada, Golkar Jatim Waspada
Surabaya, Memorandum.co.id - Menghadapi pemilihan gubernur dan pilkada kabupaten/kota yang berpotensi tidak segaris atau bersilangan membuat Partai Golkar menguatkan strategi di dukungan Pemilu 2024 mendatang. Sebab, modal dukungan suara pilkada 2024 nanti berdasarkan hasil perolehan suara pemilu legislatif. Ketua DPD Golkar Jatim, Sarmuji menyadari dukungan pilkada kabupaten/kota dengan pilgub Jatim bisa berbeda. Meski pelaksanaan pilkada nanti bersamaan. Potensi silang dukungan pilkada nanti bakal merepotkan banyak partai politik (koalisi) peserta pemilu 2024. “Potensi itu bisa berbeda, karena pelaksanaan beriringan. Kalau pelaksanaan linier antara pilkada kabupaten/kota dengan pilgub rasanya sulit,” tandas Sarmuji. Politisi senior Partai Golkar ini mengakui, koalisi yang dibangun bisa saja tidak menjamin. Karena kinfigurasi dukungan nantinya juga bisa berbeda. Sehingga koalisi dengan partai politik bisa berbeda-beda antara kepentingan dukungan di pilkada kabupaten/kota dengan pilgub. Sarmuji menyampaikan, dilapangan sudah biasa berpolitik bersilang-silangan. “Jadi jangan khawatir,” tegas Sarmuji. Menghadapi potensi perbedaan itu, anggota DPR RI dari Fraksi Golkar ini, memperkuat basis dukungan di dapil untuk memperkuat suara pilkada serentak nanti. Karena itu, Sarmuji meyakini mesin politik Partai Golkar akan siap. “Mesin politik yang dibangun relatif rapi, baik untuk pileg, pilwal, pilbub maupun pilgub,” urai dia. Menyadari perbedaan dukungan itu, Partai Golkar Jatim terus berkomunikasi dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). “Ditingkat Provinsi kita (Golkar) sudah menjalin dengan KIB, meski kosentrasinya untuk pilpres,” terang dia. Untuk pilkada di 38 kabupaten/kota se Jatim dan Pilgub Jatim, Sarmuji membuka peluang jika masyarakat meminati kader Golkar dipersilahkan. “Kami banyak kader potensial yang maju di kontestasi pileg, pilkada 2024,” tutup Sarmuji. (day)
Sumber: