Penyembelihan Hewan Kurban di ITN Malang Libatkan Tim Medis

Penyembelihan Hewan Kurban di ITN Malang Libatkan Tim Medis

Malang, memorandum.co.id - Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang melibatkan tim medis dalam pelaksanaan penyembelihan hewan kurban di Hari Raya Idul Adha 1433 H tahun 2022. Meskipun salat Id sudah dilaksanakan  Sabtu (09/07/22) di kampus I Kota Malang, namun penyembelihan hewan kurban baru dilakukan Minggu (10/07/22) di kampus II, Desa Tasikmadu, Kabupaten Malang. "Untuk memastikan kesehatan hewan Qurban, sudah ada surat keterangan sehat, satu kali 24 jam. Tadi hewan kurban disembelih, diperiksa lagi oleh dokter hewan dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya," terang Sudiro, ST, MT panitia  kurban, Minggu (10/7/22) Ia menambahkan, saat setelah disembelih, daging kurban kembali diperiksa. Dan hasilnya sehat, layak konsumsi. Sehinga, apa yang dibagikan ke masyarakat, sesuatu yang baik dan sehat. Sesuai tema yang diambil, adalah Berbagi Sesama Memberikan Berkah Bersama. Ketua Pelaksana Idul Adha ITN Malang 2022, Sumanto menerangkan, jika tahun ini jumlah hewan kurban, mengalami peningkatan. "Untuk tahun ini, jumlah hewan kurbannya empat ekor sapi dan lima  ekor kambing. Meningkat empat ekor kambing, jika dibanding tahun lalu," terang Sumanto yang juga Wakil Dekan III Fakultas Teknologi Industri (FTI). Jumlah hewan kurban itu, tidak hanya dari internal ITN saja. Tetapi juga ada peran serta dari masyarakat. Jadi mulai dosen, karyawan, alumni dan juga masyarakat. Daging kurban didistribusikan karyawan dan dosen. Selain itu, masyarakat sekitar kampus I dan II Sementara itu, petugas pemeriksa hewan dari Fakultas Kedokteran hewan (FKH) UB,  Dr drh Gretania Residiawati.membenarkan, pihaknya melakukan pemeriksaan hewan mulai sebelum disembelih dan sesudahnya. "Kami sudah melakukan pengecekan hewan kurban baik antem mortem dan pos mortem. Hasilnya, aman. Layak dikonsumsi," katanya. Pemeriksan hewan kurban itu, kata dia, adalah untuk mewujudkan daging kurban yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH). Iapun menyebut, bahwa tidak perlu khawatir akan PMK. Karena tidak ada penularan ke manusia. Dibuktikan, tentang belum adanya research yang menemukan hal itu. Namun, yang dikhawatirkan, akan menular ke hewan lainya. "Karena penularannya, bisa lewat udara. Untuk ke sapi, bisa langsung diketahui terkait ciri fisik. Namun, jika ke hewan kambing, bisa sampai 3 hari baru diketahui. Karena itu, sebaiknya, kandang sapi dan kambing dipisah," pungkasnya. (edr)

Sumber: