Begal Tewaskan Pasutri di Romokalisari Belum Tertangkap
Surabaya, memorandum.co.id - Satreskrim Polrestabes Surabaya masih mempunyai pekerjaan rumah (PR) terkait kasus tewasnya pasangan suami istri (pasutri) usai dibegal di Jalan Romokalisari. Hingga saat ini, polisi hanya mengklaim masih penyelidikan. Padahal sudah sebulan, dua begal yang mengakibatkan Muhammad Agus Turmudhi (44) dan Qomariyatus Sa'adah (42), warga Jalan Sunan Giri, Kelurahan Giri, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, masih berkeliaran. Ada kesan penangananan kasus ini lamban. Apakah dengan kesadisan penjahat jalanan itu, Satreskrim Polrestabes Surabaya hanya tinggal diam dan tidak melakukan tindakan tegas terukur. Seperti penangkapan empat begal driver ojek online yang merupakan residivis namun tidak ada tidak tegas dan terukur. "Masih penyelidikan," kata Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana, Kamis (7/7). Dari hari penyelidikan anggota resmob berhasil mengidentifikasi kedua terduga pelaku berboncengan mengendarai motor matic. Termasuk pelat nopol kendaraan yang dijadikan sarana aksinya. "Pelat nopol motor yang dikendarai terduga pelaku juga sudah kami kantongi dan saat ini masih ditelusuri (pelat) oleh anggota, doakan saja cepat tertangkap," kata Mirzal. Mirzal menambahkan, berdasarkan crime index curas, curat, curanmor (3C), pada Juni Minggu ke II, 17 kasus, 15 kasus berhasil diungkap. Minggu ke III, kejadian menurun 9 kasus, 14 kasus berhasil diungkap. Sementara itu, Kanitreskrim Polsek Benowo Ipda Eddy Kristanto saat dikonfirmasi mengatakan, hingga kini masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelakunya dengan di-backup Satreskrim Polrestabes Surabaya. Padahal, saksi-saksi sudah diperiksa, di antaranya penumpang bus yang melihat kejadian penjambretan itu. Namun belum berhasil menangkap pelakunya. "Belum tertangkap terduga pelakunya, kami masih berupaya," kata Eddy saat dikonfirmasi Memorandum, Kamis (7/7). Eddy mengungkapkan, berdasarkan keterangan dari penumpang bus, terduga pelaku dua orang mengendarai motor matic. Tapi saksi kurang melihat dengan jelas. "Untuk pemeriksaan CCTV polrestabes yang memeriksanya, kami hanya memeriksa saksi-saksi," jelas Eddy. Nur Azizah, pemilik warung di depan TKP mengungkapkan, jika sore itu sedang telepon-teleponan di warung. Tiba-tiba ada penumpang bus datang dan memberitahunya jika ada kecelakaan usai dirampas. Nur memang tidak mengetahui langsung. Tapi ibu satu anak itu, sempat ngobrol dengan penumpang bus jika pasutri itu dirampas. Menurut kronologis penumpang bus, kata Nur, pasutri tersebut berboncengan naik motor melaju dari timur ke barat Jalan Romokalisari. “Saat akan belok, datang dua pelaku naik motor matic dan merampas tas selempang wanita yang dibonceng,” jelas Nur. (rio/fer)
Sumber: