Tangkal Radikalisme, Pimpinan Dewan Ajak Maknai Toleransi Antarumat Beragama

Tangkal Radikalisme, Pimpinan Dewan Ajak Maknai Toleransi Antarumat Beragama

Surabaya, memorandum.co.id - Munculnya anggapan bahwa Kota Surabaya masih terdapat aktivitas radikal menjadi perhatian tersendiri bagi Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti. Pimpinan dewan ini lantas mengajak seluruh elemen masyarakat dan seluruh umat beragama untuk bersatu memperkuat toleransi. Menurutnya, toleransi antarumat beragama menjadi suatu hal yang penting dalam rangka hidup rukun dan harmonis. "Pada prinsipnya, kita mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga Surabaya ini menjadi kota yang aman dan nyaman bagi seluruh pemeluk agama. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama,” kata Reni, Kamis (30/6). Seperti diketahui, belum lama ini Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya menggelar agenda silaturahmi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Surabaya bersama 85 perwakilan pengurus pondok pesantren (ponpes) se-Kota Surabaya. Agenda tersebut sebagai upaya pemkot untuk mencegah munculnya paham radikal di tengah masyarakat dengan menggandengan ponpes. “Kita sebagai kaum muslimin perlu terus bersama-sama saling memperkuat untuk menghadirkan Islam rahmatan lil alamin dan terus menjaga aqidah ahlussunnah wal jamaah,” urai Reni. Legislator PKS ini menyebutkan, makna toleransi berkaitan erat dengan kerukunan antarumat beragama. Dan dia meyakini, hal itu menjadi keunggulan Surabaya, terlebih masyarakatnya yang heterogen “Menjalankan ibadah berdasar keyakinannya serta perkuat kerukunan antarumat beragama, saling menghormati, saling menghargai pemeluk agama yang lain, itu sesuatu yang harus terus kita pegang, di situlah makna toleransi semestinya,” ucapnya. “Kerukunan ini yang harus terus kita suburkan bahwa toleransi umat beragama di Surabaya tinggi, harus terus kita jaga untuk menjadikan Surabaya menjadi kota yang tumbuh dan hebat karena sinergi dari semua pihak,” sambung Reni. Reni kemudian menyampaikan apresiasinya atas segala kontribusi ponpes dalam rangka menjaga Kota Pahlawan selama ini. “Terima kasih kepada ponpes yang selama ini telah mendidik dan memberikan pencerahan, menjaga kota ini. Bagaimanapun, Surabaya adalah kota wali, karenanya peran pesantren sangat strategis dan luar biasa,” ucapnya. Di samping itu, seiring masa pemulihan ekonomi, Reni turut mengimbau pemkot agar melibatkan ponpes dalam upaya pemberdayaan UMKM yang ada di pesantren. "Hal ini juga menjadi bagian dari semangat pemulihan ekonomi di Kota Surabaya," tuntas dia. (bin)

Sumber: