Tak Upload KK, Seribu Peserta PPDB Gagal Masuk SMP Negeri

Tak Upload KK,  Seribu Peserta PPDB Gagal Masuk SMP Negeri

Kadisdikbud Jombang Senen Jombang, memorandum.co.id - Kendati penerimaan peserta didik baru (PPDB) jenjang sekolah menengah (SMP) negeri di Kabupaten Jombang resmi ditutup, sejumlah catatan mewarnai serangkaian prosesnya. Mulai dari pertarungan puluhan ribu calon peserta didik untuk memperoleh bangku SMP negeri. Tidak di-uploadnya ribuan foto kartu keluarga (KK), hingga minimnya jalur prestasi yang menggunakan metode hafalan Juz Amma. “Total keseluruhan lulusan SD dan MI sebanyak 18.000 siswa-siswi. Ada 14.778 diantaranya mendaftar di sekolah menengah negeri. Sementara dari total 48 satuan pendidikan, jumlah pagunya 10.464.,” terang Senen, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kabupaten Jombang, Rabu,(29/6/2022). Dari total 14 ribu calon peserta didik baru tadi, seribu diantaranya tidak mengunggah foto KK. Secara otomatis, mereka dipastikan gagal masuk ke 48 SMP Negeri. “Hingga update terakhir, total ada 1.000 calon peserta didik yang tidak mengupload foto KK. Secara otomatis, mereka gagal untuk masuk ke SMP negeri,” jelas Kadisdikbud. Diakui olehnya, ada beberapa faktor yang membuat hal itu terjadi. Mulai dari ketidakfahaman, siswa yang bersangkutan sudah diterima di sekolah lain, KK luar Kabupaten Jombang, hingga usia KK sendiri belum genap satu tahun. “Ada sejumlah faktor sehingga calon peserta didik baru tidak mengunggah foto. Mulai dari kurangnya pemahaman, yang bersangkutan sudah diterima di sekolah lain, KK luar Kabupaten Jombang, hingga usia KK yang belum genap satu tahun,” terangnya. Dimulai tahun ini, Disdikbud mulai menerapkan inovasi di jalur prestasi. Terobosan tadi yakni diberikannya reward setara juara pertama tingkat provinsi bagi penghafal Juz Amma. “Tahun ini kami mulai menerapkan terobosan di jalur prestasi, yakni penilaian setara juara satu tingkat provinsi bagi penghafal Juz Amma. Inovasi sendiri kami gagas, sebagai bagian dari predikat Kota Santri,” ujar mantan kepala BKD PP Kabupaten Jombang itu. Tidak ditampik olehnya, mungkin karena masih di tahun perdana pemberlakukan, calon peserta didik baru yang berminat hanya di angka 69. Dari jumlah tadi, yang dinyatakan diterima baru sebanyak 10 – 15 siswa. “Bagi kami ini merupakan kesempatan yang sangat langka, karena secara otomatis calon peserta didik dapat langsung diterima di sekolah yang diminati. Dengan pertimbangan tadi, tahun depan kami pastikan tetap membuka jalur ini,” tegasnya. Dari total empat jalur yang dapat dipilih oleh calon peserta didik, memunculkan pula sejumlah catatan. Keempat jalur tadi, masing-masing yakni zonasi, prestasi, afirmasi, serta perpindahan tugas. “Masih sama dengan pelaksanaan PPDB di tahun sebelumnya, tersedia empat jalur yang dapat dipilih siswa. Meliputi jalur zonasi, prestasi, afirmasi, serta perpindahan tugas orang tua,” terang kadisdikbud. “Untuk jalur prestasi, jumlah peminat paling menonjol terjadi di 6 SMP Negeri. Masing-masing SMPN 1 Gudo, SMPN 1 Jombang, SMPN 1 Mojoagung, SMPN 1 Ngoro, SMPN 1 Tembelang, serta SMPN 2 Jombang,” bebernya. Sementara jalur afirmasi, minat peserta didik paling tinggi terjadi di SMPN 1 Gudo, SMPN 1 Jombang, SMPN 1 Mojoagung, SMPN 1 Ngoro, SMPN 1 Tembelang dan SMPN 2 Jombang. Bagi jalur yang tidak terpenuhi, dipastikan dialihkan ke jalur lain yang kekurangan pagu. “Khusus kuota yang tidak terpakai di semua jalur dialihkan ke jalur zonasi. Skema ini dilakukan, untuk memenuhi pagu yang ada,” sambungnya. Tidak dipungkiri, hingga penghujung penutupan tahapan seleksi utama PPDB. Ada 5 sekolah plat merah yang mengalami kekurangan pagu. Diantaranya SMPN 2 Bareng kekurangan 1 siswa, SMPN 2 Wonosalam 33 siswa, SMPN Jarak 1 Atap 39 siswa, SMPN Ngusikan 2 siswa, dan SMPN Satu Atap Jipurapah 17 siswa. “Bagi 3 satuan pendidikan yang mengalami kekurangan mendekati 1 rombongan belajar (rombel), kami bakal melakukan evaluasi. Sembari membuka penambahan pagu, hingga pengurangan jumlah pagu di tahun depan,” cetus dia. Terakhir, bagi peserta didik baru yang dinyatakan telah diterima di sekolah pilihan. Diharapkan agar terus memantau aplikasi PPDB, agar tidak ketinggalan informasi. Sebab terhitung dari tanggal 30 Juni mulai pukul 00.01 WIB, hingga 1 Juli tepat pukul 12.00 WIB. Tahapan daftar ulang atau pemberkasan online utama dilakukan. “Kami ingatkan kembali bagi siswa-siswi yang dinyatakan diterima, untuk terus memantau aplikasi PPDB. Sebab tahapan daftar ulang dimulai tanggal 30 Juni sampai 1 Juli,” pungkas Senen.(wan)

Sumber: