Pengembang Tak Segera Bangun Masjid dan Makam, Warga Green Garden Gresik Demo
Gresik, Memorandum.co.id - Puluhan warga penghuni Green Garden Regency di dekat Iconmall Gresik melakukan aksi protes kepada pihak pengembang PT Raya Bumi Nusantara Permai (RBNP), Senin (20/6/2022) malam. Aksi tersebut menuntut pihak developer segera menyediakan lahan masjid dan pemakaman yang sejauh ini belum ada kejelasan. Ketua RT 6 RW 4 Desa Dahanrejo, Kecamatan Kebomas, Achmad Mujibur Rohman mengatakan, warga sudah habis kesabaran untuk menanti janji pihak developer dalam merealisasikan lahan makam dan masjid di perumahan elit itu. Menurutnya, dua fasilitas tersebut bukan lagi harapan, melainkan kebutuhan. "Di sini jumlah rumah yang aktif atau ada penghuninya hampir 150 kk (kepala keluarga). 90 persen, bahkan lebih adalah muslim sehingga masjid ini menjadi kebutuhan. Yang masjid ini sama sekali belum ada kejelasan, kalau untuk makam kami dengar kabar terbaru sudah on progres. Semoga bisa segera terealisasi," kata Achmad Mujibur Rohman. Mujib menyebut, berdasarkan site plan awal tahun 2007 pihak pengembang sudah menjanjikan titik pembangunan masjid. Namun hingga kini tidak tahu jluntrungannya. Berjalannya waktu, siteplan berubah. "Siteplan awal jelas berbunyi masjid. Tapi hingga saat ini tidak ada. Memang ada musala, tapi sangat tidak representatif. Kecil dan dipojokan," keluhnya. Kondisi tersebut membuat warga kebingungan untuk menunaikan salat berjamaah. Khususnya saat salat Jumat. Kaum adam dan anak - anak harus keluar komplek untuk mencari masjid. “Kasihan ibu - ibu kalau salat Jumat mengantarkan anaknya nyari masjid untuk jumatan. Ada yang di Pemda, Masjid Agung dan lainnya. Kalau tidak diantar, bahaya juga harus menyeberang jalan raya,” ungkapnya. Pihaknya mengaku sudah duduk bersama pihak developer dan dinas terkait. Dan disepakati untuk pemenuhan dua fasilitas tersebut bagi warga Green Garden. Namun sayangnya tidak ada kelanjutannya. "Lahan saja sudah cukup. Kami warga siap swadaya untuk membangun masjidnya. Dan pasti ini tidak hanya untuk warga, pengunjung mal dan ruko sekitar bisa menggunakan masjid ini juga," tegasnya. Dikonfirmasi terpisah, Direktur PT RBNP David Yurianto menjelaskan, terkait permasalahan lahan pemakaman warga penghuni perumahan saat ini masih dalam proses penentuan lokasi. “Untuk makam sedang dikoordinasikan dengan pak lurah. Lagi cari - cari lahan dan sudah ada beberapa pilihan. Sebetulnya makam berada di blok C3 belakang, tetapi warga menolak. Makanya kami dari pihak pengembang berkordinasi dengan lurah setempat untuk mencari lahan,” bebernya. Sementara, lanjut David, untuk masjid sebetulnya siteplan yang dipakai sekarang ini sudah sesuai yang disetujui oleh Pemkab Gresik. "Tapi kan warga menuntut ke kita dan juga atas perintah oleh Gus Yani (Bupati Gresik, red). Maka dari itu kami sedang berkordinasi dengan kantor di Jakarta. Kami sedang melakukan perencanaan ulang layout kita, untuk peletakan masjid tersebut ada beberapa hal yang mesti kita ubah juga. Maka dari itu kami butuh waktu," tutupnya. (and/har)
Sumber: