Tawuran Ribuan Bonek Juga Rusak Gerbang dan Pos Satpam
Surabaya, memorandum.co.id – Tawuran antar bonek yang diperkirakan sampai ribuan orang di Tambak Segaran Wetan Gang 6 juga merusak fasilitas kampung seperti pos satpam dan gerbang gang, Sabtu (18/6/2022). Salah satu saksi kejadian, satpam Tambak Segaran, Raswaji mengatakan, awalnya kubu bonek dari Jalan Kapas Krampung sebanyak 1000 orang terlihat akan tawuran dengan kubu lainnya berheti tak jauh dari Tambak Segaran Wetan Gang 6 yang diperkirakan sekitar 100 orang. Lalu kubu dari Tambak Segaran melambaikan tangan yang mengisyaratkan menggiring masuk ke dalam gang 6. “Dari arah Jalan Kapas Krampung itu banyak sekali sekitar seribu orang. Lalu yang dari arah Tambak Segaran ini melambaikan tangan terus mereka itu masuk ke dalam gang ini yasudah saya diam saya karna saya sendirian takut,” bebernya. Lanjut Raswaji, ia sempat menghadang para bonek untuk tidak merusak fasilitas kampung, namun salah satu bonek menyarankan agar menghindari tempat tersebut karena bukan urusan dirinya. “Ini gerbangnya dirusak lalu pos satpam juga dirusak. Sempat saya hadang mereka agar tidak merusak tetapi salah satu dari mereka menyarankan saya pergi karena bukan urusan saya, katanya wes samean wes tuek minggiro iki duduk urusan sampean daripada sampean kenek senggol (sudah bapak minggir saja bapak sudah tua menjauh dari sini, ini bukan urusannya bapak, daripada bapak kenak senggol),” ujarnya. Kapolsek Simokerto, Kompol sidik S Hadi mengatakan, informasi dari warga ini tawuran bonek sesama bonek bukan bonek dengan warga. Ini kita masih menetralisirkan situasi sampai benar benar kondisif. “Informasi dari warga tadi ini tawuran antar bonek dengan bonek. Situasi masih kita kondisikan juga kita himbau agar mereka tidak keluar rumah,” ujarnya. Sebelumnya telah diberitakan, tawuran antar bonek sebabkan rumah dan mobil warga rusak. Gusri warga sekitar mengatakan, kejadian tersebut sekira pukul 01.00 dini hari. Ketika tawuran tersebut berlangsung ia bersama dengan kedua anaknya tidak berani keluar rumahnya. “Tawurannya itu setelah mereka pulang dari Gelora 10 November itu. Banyak sekali tadi massanya itu mereka melempar benda-benda seperti batu dank aca, pagar rumah saya juga ikut di rusak,” katanya. Nuar Aini juga warga sekitar mengatakan, ketika kejadian tawuran ia tidak berani keluar karena, ketika dirinya melihat dari balik jendela rumah nya para bonek membawa senjata tajam. Mobil milik anaknya pun terlihat dirusak oleh bonek. “Takut saya Mas tidak berani keluar saya intip dari balik jendela mereka bawa parang panjang sekali. Ini akibatnya mobil anak saya juga dirusak seperti ini saya mau minta ganti rugi ke siapa saya sudah tidak bekerja saya juga janda,” ujar ibu anak dua itu.(x2)
Sumber: