Tewasnya Tamu Hotel, Pelaku Incar Harta Korban

Tewasnya Tamu Hotel, Pelaku Incar Harta Korban

Surabaya, memorandum.co.id - Saat diinterogasi petugas, terungkap bila Priyono baru kenal dengan Sofiah di Terminal Bungurasih pada Selasa (31/5) malam. Motif ingin menguasai harta korban. Kapolsek Sawahan Kompol Risky Fardian mengungkapkan, terduga  pelaku mengaku melihat korban sendirian lalu didekati dan diajak ngobrol di terminal. Dalam obrolan itu, Sofiah mengaku kepada Priyono sebagai janda. Maka dari itu, korban tidak mau diajak pacaran, tapi langsung menikah. Kemudian Sofiah mengiming-imingi terduga pelaku apabila mau menikah dengannya ditanggung hidupnya dan jika mau usaha akan di modali. "Saat meyakinkan pelaku, korban sambil buka tas isinya uang sebesar Rp 20 juta," beber Risky. Dari sinilah Priyono tergiur dan ingin menguasai harta korban. Untuk melancarkan aksinya, pemuda bujangan itu kemudian mengajak korban check in ke Hotel Hasma Jaya II pada Selasa (31/5) sekitar pukul 23.00. Keduanya lantas naik angkot menuju hotel. Di dalam kamar diduga usai berhubungan badan dengan terduga pelaku karena saat ditemukan jenazah Sofiah telanjang. Setelah itu, korban masuk kamar mandi lalu dibuntuti lalu dibekap dari belakang oleh terduga pelaku. Merasa dibekap, Sofiah spontan menjerit  sehingga membuat Priyono panik. Lantas membenturkan wajah korban ke tembok dan diceburkan ke bak mandi hingga kehabisan nafas dan tewas. Setelah menghabisi korban, terduga pelaku melarikan diri dengan mengunci kamar. Terduga pelaku tidak mendapati uang 20 juta di tas korban namun hanya Rp 300 ribu. Untuk ongkos pulang ke Nganjuk. "Sebenarnya uang Rp 20 juta itu tidak ada, korban bohong sama pelaku," ujarnya. Hingga Rabu (1/7) siang, jenazah Sofiah ditemukan petugas house kepeeping, Albel Budi dalam keadaan tanpa busana di kamar mandi. Dan dilaporkan ke Polsek Sawahan. Dari hasil autopsi diketahui terdapat tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, yakni luka di rahang dan mulut. Selain itu juga, paru-paru korban juga banyak kemasukan air. Berdasarkan hasil autopsi tersebut, polisi menyimpulkan korban dibunuh. Risky mengatakan, pelaku sehari-hari bekerja serabutan dan tukang tipu. Dia pernah ditangkap anggota Reskrim Polresta Kediri atas kasus copet. Bahkan, sebelum membunuh korban sempat melakukan penipuan HP. Kemudian HP dijual ke Mojoagung, Jombang. Dari sini anggota kemudian menyelidiki dari Terminal ke terminal. Saat menunjukkan foto terduga pelaku yang terekam CCTV, ternyata ada yang kenal. Dan menunjukkan tempat mangkalnya di warkop di Mojoagung, Jombang dan akhirnya berhasil menangkapnya. (rio)

Sumber: