Fraksi PKB Desak Pemprov Ambil Alih Pembangunan Jembatan Glendeng
Surabaya, Memorandum.co.id - Tidak tuntasnya permasalahan Jembatan Glendeng yang melintas di Bengawan Solo menjadi perhatian Fraksi PKB DPRD Jatim. Sebab masyarakat sangat tergantung jembatan penghubung wilayah Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Tuban. Ketua Fraksi PKB DPRD Jawa Timur, Fauzan Fuadi mendorong Dinas Pekerjaan Umum Pwmprov Jatim segera menyelesaikan permasalahan jembatan Glendeng. "Kami mendorong Pemprov Jatim gercep mengambil alih dan memperbaiki jembatan Glendeng, agar segera dapat beroperasi kembali," kata Fauzan Fuadi. Jembatan yang melintang di atas sungai Bengawan Solo tersebut ditutup total pada 21 Mei 2022, yang di sebabkan menurunnya kontruksi bangunan dan dinilai membahayakan jika terjadi aktivitas di atasnya. Berdasarkan pengamatan dan kajian teknis lapangan dari dinas terkait ditemukan kondisi penurunan pilar jembatan lama dari arah Tuban, sekitar 30 cm. Selain itu, pile cap, yang merupakan salah satu cara untuk mengikat pondasi sebelum didirikan pilar pada bagian atasnya, sudah tidak datar atau rata lagi. Sehingga terdapat selisih beda tinggi antara ujung pilar arah Bojonegoro dan ujung pilar arah Tuban sekitar 25 cm, akibatnya terjadi kemiringan jembatan arah Tuban. Bendahara DPW PKB Jatim yang berangkat dari Dapil Bojonegoro Tuban ini mengatakan, permasalahan kepemilikan jembatan tersebut, seharusnya tidak lantas menjadi batu rintangan dapam memperbaiki jembatan dengan panjang 310 meter ini. Ia beranggapan, selayaknya Pemprov Jatim yang memang mengambil alih penanganan jembatan yang dibangun pada tahun 1990-an ini. Sebab jembatan tersebut menghubungkan dua kabupaten dan paling pas memang menjadi tanggung jawab pemprov. Disisi lain, asas kemanfaatan beroperasinya jembatan juga begitu tinggi, kondisi tersebut yang ia nilai harus didahulukan. "Jangan saling lempar tanggungjawab. Jika urusan administrasi kepemilikan tetap menjadi kendala, maka yang dikorbankan adalah masyarakat. Apalagi jembatan Glendeng merupakan jalur vital yang mendukung aktifitas masyarakat dua kabupaten. Ketika jembatan itu rusak, pasti berpengaruh disemua aspek, baik pendidikan, sosial, dan ekonomi masyarakat," ujarnya. (day)
Sumber: