Peduli Lingkungan, Srikandi Petrokimia Gresik Tanam Mangrove

Peduli Lingkungan, Srikandi Petrokimia Gresik Tanam Mangrove

Gresik, memorandum.co.id - Srikandi Petrokimia Gresik yang tergabung dalam Paguyuban Karyawati Petrokimia Gresik menggelar aksi peduli lingkungan menanam mangrove di Pusat Restorasi dan Penanaman Mangrove (PRPM) Mengare Desa Tanjungwidoro, Kecamatan Bungah, kemarin. Aksi peduli lingkungan ini dilakukan untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh setiap bulan Juni. Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih menyampaikan, kegiatan bertajuk “Perempuan Peduli Bumi, Selamatkan Generasi” ini merupakan wujud peran perempuan di perusahaan terhadap kelestarian lingkungan. “Ini merupakan bentuk dukungan karyawati dalam meningkatkan standar peduli lingkungan oleh perusahaan, khususnya di wilayah pesisir Gresik,” ujar Digna. Hal ini penting, mengingat data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia menyebut luasan hutan mangrove di Indonesia mengalami penurunan dari waktu ke waktu. Penurunan luasan tersebut disebabkan adanya kegiatan konversi menjadi lahan tambak, pemukiman, pelabuhan, jalan, hotel, apartemen, penerbangan liar, dan lain sebagainya. “Penurunan luasan hutan mangrove memberikan dampak yang merugikan bagi lingkungan khususnya masyarakat yang tinggal di daerah pesisir sehingga diperlukan upaya pelestarian,” ujar Digna. Lebih lanjut Digna menjelaskan, kegiatan ini juga sejalan dengan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan. Dimana PRPM Mengare merupakan salah satu program TJSL Petrokimia Gresik yang berupa pemberdayaan masyarakat melalui konservasi ekosistem pesisir. Tujuannya untuk mengurangi laju abrasi, meningkatkan produktivitas perikanan dan terciptanya alternatif lapangan kerja dari ekowisata pesisir terpadu. Selain PRPM Mengare, pengembangan ekowisata mangrove oleh Petrokimia Gresik juga dijalankan di Kali Lamong dan kini sudah menjadi destinasi wisata baru di Gresik. Kemudian, Petrokimia Gresik juga berkontribusi dalam pembangunan Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Mangrove Ujungpangkah, hingga mendapat apresiasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia kategori “Private Sector/Perusahaan” tahun 2021. “Kami menyadari kegiatan penanaman mangrove kali ini belum mampu menambah luasan hutan mangrove Indonesia secara signifikan, namun kami yakin perubahan besar selalu diawali dari langkah kecil,” ujar Digna. Terakhir, Digna menegaskan sebagai bagian dari BUMN yang merupakan lokomtif pembangunan bangsa, Petrokimia Gresik berkomitmen untuk melakukan perbaikan secara terus-menerus dalam menjalankan operasional bisnisnya untuk meminimalisasi dampak pencemaran lingkungan dan mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Komitmen terhadap lingkungan ini, salah satunya dapat dilihat dari predikat Propernas Emas (penghargaan tertinggi di bidang pengelolaan lingkungan) yang diberikan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia, serta enam kali penghargaan "Industri Hijau Level 5" dari Kementerian Perindustrian. Di tempat yang sama, Kepala Desa Tanjungwidoro, Mastain mewakili masyarakat desa mengapresiasi kepedulian karyawati Petrokimia Gresik dalam mengurangi abrasi di wilayahnya. Ia berharap, konservasi mangrove ini dapat memberikan manfaat ekonomis bagi masyarakat Tanjungwidoro. “Ke depan kami berharap ada pendampingan dari karyawati kepada masyarakat Tanjungwidoro agar bisa memanfaatkan hutan mangrove ini secara optimal dan berkelanjutan,” tutup Mastain.(and/har)

Sumber: