Operasi Patuh Semeru 2022 Gunakan ETLE
Malang, memorandum.co.id - Operasi Patuh Semeru 2022 ini, menggunakan metode teknologi dengan inovasi yang berbasis IT yakni ETLE ( elektronic traffic law enforcement). Mengingat, sudah diterapkan pula di wilayah Jawa Timur. Berdasarkan anev ditlantas, periode Januari hingga Mei 2022, angka pelanggaran cukup signifikan. Angka itu, jika dibandingkan tahun lalu meningkat 27 persen. Sementara untuk kecelakaan lalu lintas, meningkat 36 persen. Ini menandakan, kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas masih rendah. Sehingga kepolisian republik Indonesia mengantisipasi dengan Operasi Patuh Semeru 2022. Tema yang diambil Tertib Berlalu Lintas Menyelamatkan Anak Bangsa. Di Kota Malang, didahului dengan apel gelar pasukan. Dipimpin Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermandi halaman depan Polresta pada Senin (13/6/2022). "Memang perlu dilakukan penindakan secara tegas dan terukur. Untuk menekan angka kecelakaan yang terus meningkat. Karena sesuai dengan arahan, operasi tahun ini mengedepankan edukasi dan penindakan tegas yang terukur," terang Kombespol. Budi Hermanto saat memimpin apel gelar pasukan. Apel Gelar pasukan juga dihadiri Wakapolresta Malang kota, Dandim 0833, Dandenpom V-3, Para Pejabat Utama Polresta Malang Kota, Kodim 0833, Denpom V/3, Satpol PP Kota Malang, Dinas Perhubungan Kota Malang, dan seluruh anggota Polresta Malang Kota. Kombespol Budi Hermanto menyampaikan, agar program yang dilakukan Jawa Timur seperti ETLE, harus terus ditingkatkan. Karena angka pelanggaran yang meningkat, serta tingkat kesadaran masyarakat akan peraturan lalu lintas masih rendah. Yang menjadi sasaran Operasi Patuh Semeru 2022 mulai tanggal 13-26 Juni, adalah pengemudi yang melawan arus lalulintas, tidak menggunakan helm SNI, pengendara di bawah umur, pengemudi dalam keadaan mabuk, menggunakan ponsel saat berkendara, tidak menggunakan sabuk pengamanan serta kendaraan over dimensi dan over loading. "Saya berpesan, agar seluruh anggota dapat menghindari sikap arogan dan segala penyimpangan. Karena dapat menurunkan citra polisi di masyarakat. Kita berikan informasi dan sosialisasi kepada masyarakat, dengan tetap memperhatikan kesehatan, keselamatan, dan keamanan dalam bertugas," pungkas Kapolresta. (edr)
Sumber: