Terjebak Banjir, Reni Astuti Antar Ibu-Ibu ke Gereja
Surabaya, memorandum.co.id - Hujan lebat sejak Senin (13/6) dini hari hingga pagi mengguyur Kota Pahlawan. Akibatnya, sejumlah titik dan ruas jalan banjir. Terpantau sejumlah wilayah yang mengalami banjir di antaranya Wonorejo, Pandugo, Kedung Asem, Tenggilis Mejoyo, Berbek Industri, Rungkut Industri, Medokan Sawah, dan Medokan Semampir. Sejumlah aktivitas pun terhambat seperti halnya para orang tua yang mengantar anak-anaknya ke sekolah. Tidak jarang pengendara yang nekat menerobos banjir pun mengalami mogok. Menerima laporan itu, Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti lantas turun memantau langsung kondisi banjir di daerah Medokan Semampir, Sukolilo. Ketinggian air disebut mencapai betis orang dewasa. Saat berkelana di tengah banjir, pimpinan DPRD Surabaya ini memberikan apresiasi kepada para petugas dari kecamatan, kelurahan, satpol PP, dishub, hingga linmas yang telah sigap membantu memperlancar aktivitas warga. Reni mengatakan, para pihak tersebut terjun langsung membantu warga yang kesulitan melintasi jalan. “Di antaranya tadi mobil satpol PP dipakai untuk numpang anak-anak pergi sekolah,” terang Reni. Tidak ketinggalan, politisi PKS ini pun turut menerobos genangan air untuk membantu dua orang ibu-ibu yang terjebak banjir setelah turun dari Suroboyo Bus. Diketahui, dua lansia itu hendak pergi ke gereja. Namun setelah di halte, mereka tengah kebingungan sebab kesulitan menjangkau gereja yang berlokasi di Nginden Intan karena terjebak banjir. Kondisi demikian kemudian membuat Reni menerjang banjir untuk segera membantu dan mengantar warga tersebut menggunakan mobil dinasnya. Para lansia dengan wajah lega itu pun menyampaikan rasa terima kasih lantaran telah ditolong oleh legislator PKS tersebut. Sementara itu, menanggapi banjir yang menimpa sebagian wilayah di Kota Surabaya ini, Reni pun berharap bahwa sistem pengendalian banjir di Kota Surabaya dapat terus diupdate dan terus dilakukan perbaikan. “Sehingga apapun kondisi intensitas hujan, meminimalisir genangan yang tinggi dan lama itu bisa kita solusi,” tuntasnya. (bin)
Sumber: