Balada Suami Beristrikan Wanita Doyan Seks (4)

Balada Suami Beristrikan Wanita Doyan Seks (4)

Diarak Keliling Kampung sebelum ke Polisi

Brahim merasa berdosa terhadap Gondam. Makanya, ia menebusnya dengan tiga bulan membayari biaya kos Gondam di tempat baru. Di sisi lain, pengusiran atas dirinya oleh Tatik dan kebaikan Brahim menguatkan semangat Gondam untuk membongkar kebejatan Sukoto vs Tatik. Sejak itu dia berubah pikiran: tidak lagi memberi informasi soal perselingkuhan itu kepada Brahim, melainkan kepada para tetangga. Dan, Gondam ingin membuktikan bahwa dirinya tidak pernah salah dalam menilai Sukoto dan Tatik. Bahwa Tatik dan Sukoto adalah manusia-manusia bejat. Bahwa mereka manusia-manusia laknat. Bahwa mereka layak diazab. Bukti pertama diperlihatkan Gondam dengan mengajak warga sekitar kos-kosan menggerebek ketika terjadi perselingkuhan Sukoto vs Tatik. Itu terjadi pada suatu siang dengan memergoki kedua orang ini sedang berhubungan intim di kamar pribadi Brahim. Waktu itu warga masih bertoleransi kepada keluarga Brahim. Yang dipersalahkan hanya Sukoto. Dia dinilai sebagai perebut bini orang. Sanksi yang diberikan warga, Sukoto tidak boleh lagi tinggal di lingkungan mereka. Sampai kapan pun. Tatik dimaafkan. Hanya, dia harus menandatangani surat pernyataan tidak akan mengulangi kesalahan serupa. Bila itu dilanggar, Tatik harus menjalani sidang adat kampung dan menanggung sanksi hukum atasnya. “Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Jujur saja aku sangat mencintai Tatik. Tapi di sisi lain, aku juga tidak bisa menutup mata atas kesalahan-kesalahan yang dia lakukan,” kata Brahim. Ternyata pelanggaran susila yang dilakukan Tatik tidak berhenti sampai di situ. Kesalahan serupa dia lakukan dengan penghuni kos yang lain. Kali ini bahkan dengan orang yang lebih muda dibandingkan Sukoto. Sesuai perjanjian, Tatik harus menjalani sidang adat kampung, yang memutuskan Tatik dan selingkuhannya bersalah. Mereka disanksi membayar denda 100 sak semen dan lima truk pasir untuk pembangunan balai RW. Pasangan Tatik juga diusir agar tidak lagi tinggal di lingkungan tersebut. Sanksi lain, ancaman ke Tatik ditingkatkan: bila masih melakukan pelanggaran serupa, kasusnya akan dibawa ke ranah hukum. Yang bertanda tangan bukan hanya Tatik, melainkan juga Brahim sebagai suami yang mengetahui kasus tersebut. Anehnya, meski sudah sering dikhianati istri, Brahim masih sekonyong-konyong koder cintanya kepada Tatik. Sempat marah sih iya, tapi hanya sekelebatan. Kala Tatik merajuk minta maaf, Brahim pasti luluh seperti lilin di atas bara. Demikian juga pasca-Tatik digerebek warga sekamar dengan  Kardi, penghuni kos baru. Sekali lagi, setelah berkali-kali mengulangi kesalahan serupa, Tatik minta maaf. Dan, sekali lagi pula Brahim memberikan maaf. Sepertinya persediaan maaf lelaki penyabar ini tiada habis-habisnya. Tapi celaka 13. Belum genap dua minggu, Tatik tepergok lagi. Kali ini warga sudah hilang kesabaran. Tatik bersama pasangannya diarak keliling kampung sebelum dibawa ke kantor polisi. (jos, bersambung)    

Sumber: