Rumah Kelahiran Bung Karno Bakal Disulap Jadi Museum
Surabaya, memorandum.co.id - Saat ini, Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya tengah berupaya merevitalisasi rumah kelahiran Bung Karno yang berada di Jalan Pandean Gang IV No 40. Nantinya, rumah tokoh kemerdekaan itu akan disulap menjadi museum. Nuansa sejarah dipastikan lebih kental mewarnai. Sejumlah artefak hingga ornamen pendukung dipersiapkan untuk menambah kesan perjuangan Bung Karno. Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, museum tersebut akan menceritakan berbagai kisah perjuangan Bung Karno sejak lahir di Surabaya hingga sukses menjadi Proklamator Kemerdekaan Indonesia. "Lokasi rumahnya tetap, justru kami tambah dengan menaruh museum di sini. Kami jadikan wisata sejarah baru di Surabaya," kata Eri Cahyadi, Selasa (7/6). Eri menyatakan, proses revitalisasi bangunan aset milik Pemkot Surabaya itu masih dilakukan. Pihaknya menargetkan, destinasi wisata museum ini segera dibuka dalam waktu yang tidak lama. "Nantinya, rumah kelahiran Bung Karno akan dikoneksikan dengan destinasi wisata sejarah lain yang ada di kawasan ini. Sementara konsep yang tengah disiapkan adalah Kampung Kebangsaan," jelas dia. Seperti diketahui, tidak jauh dari lokasi ada rumah HOS Cokroaminoto yang berada di Jalan Peneleh Gang VII Nomor 29-31, tempat kos Bung Karno selama menempuh pendidikan sekolah. Ada pula Langgar Dhuwur, masjid berusia 2 abad di kawasan ini yang disebut sebagai tempat mengaji Bung Karno. Sebelumnya, rumah kediaman HOS Tjokroaminoto telah diresmikan lebih dulu menjadi museum oleh Pemkot Surabaya pada 27 November 2017 lalu. "Di rumah HOS Cokroaminoto, Bung Karno juga sempat kos saat bersekolah di HBS (Hoogere Burgerschool Surabaya)," kata Mas Eri, sapaan lekat Eri Cahyadi. Dengan menjadi sebuah museum, Mas Eri berharap, pelajar sekolah hingga wisatawan umum bisa belajar kehidupan Bung Karno. Hal ini diyakininya akan membuat masyarakat meneladani semangat Bung Karno. "Semangat beliau (Bung Karno) bisa masuk ke dalam jiwa anak muda. Apalagi, Surabaya terkenal sebagai Kota Pahlawan. Selain Bung Karno, juga ada Bung Tomo dan pahlawan lainnya yang menggelorakan semangat melawan penjajahan," tegasnya. Baginya, ideologi Bung Karno dalam memerdekakan Indonesia sudah seharusnya menjadi pelecut generasi milenial untuk berjuang. "Kita harus berjuang agar merdeka dari kemiskinan dan pengangguran," ujarnya. Tak hanya sekadar museum, mantan Kepala Badan Perencanaan Kota (Bappeko) Surabaya itu juga menyebutkan, kawasan ini akan ditambah sentra usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). "Selain produsen makanan, kami juga ajak para pengrajin cinderamata seputar Bung Karno," tuturnya. (bin)
Sumber: