Minim Saksi, Kasus Penusukan dan Perampasan 3 Ons Emas Sulit Diungkap

Minim Saksi, Kasus Penusukan dan Perampasan 3 Ons Emas Sulit Diungkap

Lumajang, memorandum.co.id - Meski telah mendapatkan penanganan medis secara intensif bahkan sudah melakukan operasi, namun kondisi ZR (39), pria asal Desa Pulo, Kecamatan Tempeh sampai kini belum juga membaik. ZR yang merupakan korban penusukan dan perampasan 3 ons emas oleh 3 orang tak dikenal harus mengalami luka tusuk serius di bagian perut sebelah kanan. Bahkan informasi keluarganya, dari hasil pemeriksaan medis tusukan tersebut melukai organ hati miliknya. Akibatnya meskipun telah menjalani operasi di RS Bhayangkara, kondisi korban belum sepenuhnya membaik. Bahkan pasca operasi,  korban harus keluar masuk rumah sakit kembali akibat mengalami pendarahan. "Sehabis operasi, sudah 3 kali opname lagi di RS Bhayangkara, terus kemarin dari Bhayangkara dirujuk ke RSUD Haryoto," ujar Gandhi, keponakan korban, Minggu (5/6/2022) siang Diberitakan sebelumnya peristiwa yang menimpa ZR terjadi pada  Maret 2022 lalu. Korban saat itu perjalanan pulang dari Banyuwangi dengan mengendarai motornya melewati jalan pintas tembusan Tukum ke Grati melalui Pasar Hewan Lumajang untuk mempersingkat waktu . Namun saat melintas sekira pukul 18.30, di area pasar patok tepatnya di Jalan Demokrasi, Kecamatan Jogotrunan, korban tiba tiba dicegat oleh tiga orang pemuda tak dikenal yang mengendarai motor Vario dan meminta paksa rokok kepada korban. Karena situasi pada saat itu sepi, korban menolak dan berusaha berlalu dari tempat itu. Namun penolakan korban membuat ketiga pelaku kalap dan menusuk korban lalu merampas HP dan tas korban yang berisi emas muda seberat kurang lebih 3 ons. "Kami berharap polisi bisa secepatnya menangkap pelakunya, karena Bos om saya meminta pertanggungjawaban atas emas yang hilang tersebut," harapnya Sementara itu Kasatreskrim Polres Lumajang AKP Hari Siswanto, saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu menyebutkan bahwa pihaknya mengalami sedikit kesulitan dalam memecahkan kasus yang dialami korban, karena tidak ada satupun saksi yang melihat kejadian itu. " Memang agak kesulitan karena minim sekali saksi, namun penyidikan tetap berjalan guna bisa mengungkap kasus tersebut, mohon waktu," tandasnya. (ani)

Sumber: