Cuaca Ekstrem, Polsek Kwanyar Rajin Edukasi Nelayan

Cuaca Ekstrem, Polsek Kwanyar Rajin Edukasi Nelayan

Bangkalan, Memorandum.co.id - Setidaknya dalam dua pekan terakhir ini cuaca ekstrem berupa rentetan hujan lebat, tiupan angin kencang, serta rob (air pasang) disertai gelombang kembali mewarnai perairan Selat Madura. Termasuk di kawasan pesisir Kecamatan Kwanyar. Anomali alam saat memasuki siklus pancaroba atau masa transisi itu segera disikapi dengan tanggap oleh Kapolsek Kwanyar, Iptu Moh Mansur. Salah satunya, dalam beberapa hari ini personel Polsek Kwanyar rajin nyambangi perkampungan nelayan di kawasan desa pesisir. “Seperti Kamis (2/6) siang kemarin, saya dan beberapa anggota nyambangi perkapungan nelayan di Desa Batah Barat dan Batah Timur,” kata Iptu Moh Mansur, Jumat (3/6). Di dua Desa ini, ada ratusan nelayan yang kesehariannya kaprah berburu ragam biota laut di sekitar perairan Selat Madura. Tujuan utamanya, mengingatkan para nelayan agar lebih awas dan waspada dalam menyikapi potensi bahaya cuaca ekstrem. Faktanya, dalam dua pekan terakhir ini, cuaca ekstrem berupa hujan lebat, tiupan kencang, serta gelombang pasang kerap terjadi di Kwanyar. Termasuk sekitar perairan Selat Madura. Karenanya, ketika nyambangi perkampungan nelayan secara door to door dari rumah ke rumah di Desa Batah Barat dan Batah Timur, Iptu Moh Mansur dan beberapa anggota rajin mengedukasi para nelayan tentang bahaya cuaca ekstrem. Kepada para nelayan, baik kelompok maupun individu, personel Polsek mengingatkan beberapa potensi ancaman bahaya itu. Di antaranya, jika gumpalan mendung hitam pekat bergelayut di sekitar perairan Kecamatan Kwanyar disarankan sebaiknya para nelayan tidak usah nekad melaut. “Fenomena alam seperti itu, merupakan isyarat bakal terjadi hujan badai, sambaran petir, gelombang pasang dan arus deras. Makanya tak usah melaut dulu. itu berbahaya. Amat berpotensi terjadinya kecelakaan laut,”saran beber Iptu Moh Mansur, ketika nyambangi salah satu ruma keluarga nelayan. Syukurlah, kahadiran personel Polsek, termasuk edukasi soal seluk-beluk bahaya cuaca ekstrim, diterima dan dicerna dengan baik oleh komunitas nelaan di Desa Batah Barat dan Batah Timur.(ras)

Sumber: