Sampah di Jalan Tenggumung Baru Jadi Masalah Menahun
Surabaya, memorandum.co.id - Sampah masih menjadi pekerjaan besar Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya setelah merayakan hari jadi ke-729. Persoalan sampah seolah menjadi benang kusut yang harus segera terurai agar warga kota nyaman dalam beraktifitas. Pantauan memorandum.co.id di Jalan Tenggumung Baru, Kelurahan Sidotopo Wetan, Kecamatan Kenjeran, sampah menjadi persoalan yang menahun. Sejak 2020 silam, banyak warga sekitar lokasi seolah tidak ada yang peduli dengan masalah sampah. Mereka membuang sampah seenaknya seolah tanpa dosa. Kesadaran membuang sampah di tempatnya seolah hanya sekadar slogan belaka. Lantas, pemkot harus segera mengambil tindakan konkrit untuk mengatasi masalah ini. “Banyak masyarakat nggak tahu diri yang senang membuang sampah di sini, mas,” tutur Syamsudin, pemilik warung kopi tidak jauh dari lokasi, Kamis (2/6). “Biasanya itu dibuang oleh warga pada saat malam hari dan saat subuh. Mulai sampah proyek, sampah perorangan, sampah orang kaya yang pakai mobil, semuanya menumpuk di sini," imbuhnya. Sedangkan Endy, petugas kebersihan di lokasi turut menyayangkan. Dia pun terkena imbasnya dan harus membersihkan setiap hari. Tentu hal ini membuatnya lelah. Sebab, di samping membersihkan jalan di sepanjang lokasi, dia juga terpaksa harus membersihkan sampah liar tersebut. “Dulu sempat diterjunkan petugas yustisi. Ada sampai 200 lebih pelanggar yang terjaring. Kalau ada petugas yustisi enak, tiga bulan lebih tidak ada yang berani buang sampah lagi di sini, karena didenda mereka takut dan jera. Tapi sekarang tidak ada petugas yustisi, kembali lagi penuh sampah,” paparnya. Sementara itu, Camat Kenjeran Nono Indriyatno mengaku akan segera menindaklanjuti. Dia akan bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya untuk menertibkan sampah di lokasi agar tak menjadi masalah yang berlarut-larut. “Siap ditindaklanjuti. Akan saya koordinasikan dengan DLH untuk upaya-upaya, termasuk opsi yustisi,” katanya. (bin)
Sumber: