Komplotan Bandit Acak-acak Jelidro, Terekam CCTV Gasak Scoopy
Surabaya, memorandum.co.id - Komplotan bandit motor mengacak-acak wilayah hukum Polsek Lakarsantri, tepatnya di Jalan Jelidero Kav 7, Sambikerep. Diaksinya itu, tiga terduga pelaku berhasil menggasak motor Honda Scoopy bernopol L6527 NT, milik Diki Sutrisno (28), warga Jalan Simo Gunung dan terekam closed circuit television (CCTV). Selain motor, korban juga kehilangan uang tunai sejumlah Rp1,5 juta, dan surat-surat penting, seperti STNK, KTP dan SIM, yang disimpan di dalam jok motor. Korban kemudian melaporkan kejadian ini ke Mapolsek Lakarsantri. Hingga kini para pelaku belum tertangkap dan masih bebas berkeliaran mencari target lain. "Sudah lapor Polsek Lakarsantri). Kata pihak polsek ada 5 pengaduan kehilangan di daerah situ juga," kata Diki, Minggu (29/5). Diki mengungkapkan, ketika sedang berkunjung di rumah kakaknya di Jalan Jelidro pada Sabtu (28/5) siang. Kemudian motor kesayangannya diparkir depan rumah. Setelah itu, dia masuk untuk berbincang-bincang sembari menyuapi anaknya. Kondisi ini membuatnya sibuk sehingga tidak mengetahui jika motornya digondol komplotan bandit. "Ditaruh di depan rumah, sudah dikunci setir juga sudah di-alarm juga," ungkap Diki. Menyadari motornya raib. Diki bergegas mencari petunjuk rekaman CCTV yang terpasang di sekitar lokasi kejadian. Ternyata, motornya digarong sekitar pukul 13.30 WIB. Berdasarkan rekaman CCTV, para terduga pelaku berbagi peran sebagai eksekutor dan mengawasi situasi. Sedangkan satu orang lainnya bertindak sebagai joki motor "Perkiraan 3 pelaku," jelas dia. Mereka mengendarai motor jenis bebek. Dari penampilan, si joki tampak memakai jaket lengan panjang, helm dan masker. Sedangkan, pelaku lainnya tanpa memakai helm berpenampilan kaus oblong, yang duduk diboncengan motor sarana aksi itu, bertindak sebagai eksekutor pencurian. Terpisah, Kanitreskrim Lakarsantri Ipda Bambang saat dikonfirmasi kejadian curanmor tersebut membenarkan. Saat ini anggota reskrim masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelakunya. "Masih lidik," kata Bambang, Minggu (29/5). (rio)
Sumber: