Serap Tenaga Kerja MBR, Dewan Apresiasi Rumah Padat Karya Prapen
Surabaya, memorandum.co.id - Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti mengapresiasi keberadaan Rumah Padat Karya Prapen, yang belum lama ini diresmikan di Jalan Kyai Abdullah Nomor 17, Kelurahan Panjang Jiwo, Kecamatan Tenggilis Mejoyo. Menurutnya, itu salah satu wujud nyata untuk mengentaskan masalah pengangguran dan kemiskinan di Kota Pahlawan. Karena itu, politisi PKS ini berharap pemanfaatan aset Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya yang masih tertidur dapat terus dikembangkan sebagai pemberdayaan ekonomi masyarakat. "Kita mengapresiasi adanya Rumah Padat Karya Prapen. Semoga dapat diikuti oleh wilayah yang lainnya guna meningkatkan kesejahteraan warga MBR (masyarakat berpenghasilan rendah)," kata Reni, Minggu (29/5). Seperti diketahui, Rumah Padat Karya Prapen merupakan aset milik pemkot dengan luasan 627 meter persegi. Saat ini, sudah dimanfaatkan untuk sejumlah unit usaha. Mulai dari unit usaha laundry, cuci motor, hingga jahit dan permak. Total ada sebanyak 106 warga MBR yang terserap di Rumah Padat Karya Prapen. Dengan rincian, unit usaha padat karya laundry telah menyerap 58 tenaga kerja MBR. Kemudian unit usaha jahit dan permak mampu menyerap 40 tenaga kerja. Dan sedikitnya sudah ada 8 MBR yang terserap dalam program padat karya cuci motor. Berangkat dari sini, Reni lantas mendorong seluruh aset pemkot yang masih mangkrak, termasuk lahan bekas tanah kas desa (BTKD), dimaksimalkan untuk pemulihan ekonomi pascapandemi. Terlebih, Reni menjelaskan, pada tahun 2020 ke 2021, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Surabaya terjadi penurunan 0,11 persen. Dia berharap, tren TPT semakin turun signifikan pada 2022. "Pemkot tengah menyiapkan aset-aset yang dimiliki untuk dikelola oleh MBR. Nah, kita harus support para pelaku UMKM lewat situ juga. Ada banyak aset yang kita harapkan ini dapat termanfaatkan dengan baik," ucapnya. Apalagi kalau dilihat di tahun 2020 ke 2021 itu ada penurunan angka tingkat pengangguran terbuka sebanyak 0,11 persen. Ada penurunan 300 jiwa, dan ini lumayan. "Maka harapannya, melalui intervensi dan gagasan pemkot, lalu disupport oleh teman-teman di DPRD, nanti trennya akan semakin turun signifikan," imbuh Reni. (bin)
Sumber: