Polsek Kwanyar Pantau Ketersediaan Migor

Polsek Kwanyar Pantau Ketersediaan Migor

Bangkalan, memorandum.co.id - Kebijakan Presiden Joko Widodo kembali membuka kran ekspor minyak goreng (migor) ke luar negeri segera disikapi oleh Kapolsek Kwanyar Iptu Moh Mansur. Diantaranya, personel Polsek dan anggota Koramil 0829/11 Kwanyar, mulai rajin turun ke lapangan untuk memantau ketersediaan dan  harga migor. Utamanya migor curah. “Fokus utama pantauan anggota adalah ketersediaan migor di kompleks Pasar Baru, Desa Pesangrahan. Makanya Polsek berinisiatif menggandeng Kepala Pasar Kwanyar,” kata Kapolsek Iptu Moh Mansur, Minggu (29/5) pagi. Sebaran toko sembako di kecamatan setempat juga menjadi obyek pantauan. Tujuan utamanya, polsek ingin mencermati bursa ketersediaan migor pasca pemerintah mematok kebijakan membuka kembali kran ekspor migor. Termasuk fluktuasi perkembangan harganya di pasaran umum. Sebelumnya, Presiden sempat membekukan eksport migor yang cenderung berlebihan, sehingga stok persediaan di dalam negeri jadi minim.” Ini yang menyebabkan ketersediaan migor jadi langka sehingga harganya melonjak tinggi,” tandas Iptu Moh Moh Mansur. Seperti Kamis s/d Sabtu (28/5) pagi, Kapolsek Iptu Moh Mansur didampingi Kepala Pasar Abdurrahman, Kanit Samapta Aiptu M Nuzul Firmana, Ps Kanit Reskrim Aipda Akahmad Fadholi, Ps Kanit Intelkam Bripka Aditya Gunawan, Bhabinkamtibmas Aipda Nur Abidin dan beberapa personel Koramil, kembali turun ke kompleks Pasar Baru di Desa Pesangrahan. “Alhamdulillah ketersediaan migor di Kwanyar, terutama migor curah masih lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ungkap Iptu Moh Mansur. Fluktuasi harganya, terutama migor curah, juga sudah selaras dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp 15.500 per-kg. Faktanya, harga migor curah di toko sembako Bintang Perdamaian dipatok Rp 13.500 s/d Rp 14.000, di toko Maju dan beberapa toko sembako di kompleks pasar bergerak di kisaran Rp 14.000 s/d 15.000. Atau lebih rendah dari HET Rp 15.500 per-kg. Terakhir, Iptu Moh Mansur, menegaskan, ke depan rutinitas pantauan oleh Polsek, Koramil dan petugas pasar, masih akan terus berlanjut. Terutama ketersediaan dan harga migor curah. Sebab menjelang Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriyah Juli nanti, migor bakal menjadi salah satu kebutuhan permanen yang diburu mayoritas warga. “Rutinitas pantauan itu penting kami lakukan, agar tidak terjadi praktik nakal penimbunan, sehingga ketersediaan migor jadi langka dan harganya kembali membubung naik,” pungkas Iptu Moh Mansur. (ras).

Sumber: