Banjir Rob Terjang Bawean, BPBD Gresik Terjunkan Tim Monitoring
Gresik, memorandum.co.id - Dampak pasang air laut yang memicu terjadinya banjir rob di wilayah Kabupatem Gresik kian meluas. Kali ini, air bah menerjang wilayah pemukiman di Pulau Bawean, Selasa (24/5/2022). Puluhan rumah warga di Desa Kepuh Teluk, Kecamatan Tambak terendam. Banjir tersebut menerjang setidaknya empat dusun yang berada di pesisir pantai. Mulai Dusun Pasirpanjang, Pecinan, Telukkemur, dan Pesisir. Beruntung, air bah tidak sampai masuk ke dalam rumah warga hanya menggenangi pekarangan teras rumah. Kepala Desa Kepuh Teluk Tamyiz mengatakan, banjir rob sudah berlangsung sekitar tiga hari. Ada sekitar 50 rumah terdampak, dan beberapa jalan lingkar Bawean juga tergenangi air dengan ketinggian sekitar 5-12 sentimeter. “Perahu kecil serta alat tangkap nelayan juga kena imbasnya. Banyak yang hanyut ke tengah laut. Nelayan juga tidak melauy karena ombak besar dan ikan jarang muncul. Semua siaga di rumah masing-masing,” ungkap Tamyiz. Banjir rob di Pulau Bawean ini menyusul kejadian di Kecamatan Gresik Kota, Bungah, Manyar dan Ujungpangkah. Di wilayah daratan, ratusan hektar tambah warga di Mengare tergenang dan mengalami abrasi. Pematang tambak jebol, banyak bandeng lepas. Kerugian ditaksir ratusan juta. Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik telah menyiapkan tim monitoring memantau potensi banjir rob di sejumlah wilayah. Hal ini setelah BMKG mengeluarkan potensi bencana rob di beberapa wilayah pesisir. Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Kabupaten Gresik, FX Driatmiko Herlambang mengatakan, potensi banjir rob masih terus terjadi. "Kami masih terus melakukan monitoring terkait informasi yang dikeluarkan BMKG tersebut. Biasanya tim kami, satu hingga dua orang datang ke lokasi," kata Miko.(and/har)
Sumber: