Gubernur Khofifah Dorong Masyarakat Gotong Royong Rehabilitasi Hutan

Gubernur Khofifah Dorong Masyarakat Gotong Royong Rehabilitasi Hutan

Surabaya, Memorandum.co.id - Pemanasan global berada di fase yang mengkhawatirkan dan mempengaruhi cuaca dan iklim ekstrem di setiap wilayah di seluruh dunia. Kondisi ini menjadi perhatian Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Gubernur Khofifah pun mendorong masyarakat melakukan aksi mitigasi perubahan iklim. Upaya itu melalui kegiatan rehabilitasi hutan. “Langkah ini guna memulihkan, mempertahankan, dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan guna meningkatkan daya dukung, produktivitas dan peranannya dalam menjaga sistem penyangga kehidupan,” terang Gubernur Khofifah," ungkap Khofifah dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) dan Halal Bihalal 1443H Ikatan Alumni Sekolah Kehutanan Menengah Atas (IKA SKMA). Khofifah menyebut ancaman perubahan iklim tersebut begitu nyata dan dapat dirasakan seluruh masyarakat dunia. Munculnya siklon tropis, hujan ekstrem, puting beliung, banjir bandang menjadi bukti bahwa perubahan iklim membawa kerugian bagi manusia. Menurutnya, rusaknya hutan berakibat pada menurunnya kemampuan hutan tersebut menyerap karbon dengan baik. Di lain sisi, jumlah produksi emisi semakin terus meningkat yang menjadikan atmosfer bumi panas dan mempercepat terjadinya perubahan iklim. "Saya ingin mengajak kepada kita semua, sejauh yang kita mampu, ayo kita lakukan rehabilitasi dan revitalisasi hutan dan mangrove semaksimal yang kita mampu. Ayo lakukan penanaman dan penanaman kembali," ajak Khofifah. Khofifah menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur di banyak negara saat ini menggunakan standar green infrastructure, green finance, serta pembangunan dengan pertumbuhan secara inklusif. Ancaman pemanasan global berada di fase yang mengkhawatirkan dan mempengaruhi cuaca dan iklim ekstrem. Hal ini akan membawa bencana, jika tidak ada langkah konkrit untuk menahan lajunya. Menurutnya, rusaknya hutan berakibat pada menurunnya kemampuan hutan tersebut menyerap karbon dengan baik. Di lain sisi, jumlah produksi emisi semakin terus meningkat yang menjadikan atmosfer bumi panas dan mempercepat terjadinya perubahan iklim. "Ayo kita lakukan rehabilitasi dan revitalisasi hutan dan mangrove semaksimal yang kita mampu. Ayo lakukan penanaman dan penanaman kembali," ajak Khofifah. Khofifah menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur di banyak negara saat ini menggunakan standar green infrastructure, green finance, serta pembangunan dengan pertumbuhan secara inklusif. Sejalan dengan peran Indonesia sebagai presidensi G20 tahun ini, Khofifah berpendapat bahwa ini adalah momen yang tepat untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia juga dalam proses mewujudkan negara yang hijau yang ramah lingkungan dan hutan. "Hari ini dunia menunggu kita. G20 presidensinya adalah Indonesia, maka ada target menanam bakau sebanyak mungkin," imbuhnya. Kepada IKA SKMA ia berpesan agar terus melakukan hal-hal yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup dan hutan. Ia berharap IKA SKMA bersinergi dengan banyak elemen lain dan komitmen tidak hanya menjaga, tetapi memelihara dan melestarikan hutan. Kerjasama dengan lembaga masyarakat desa hutan (LMDH) dan kelompok tani hutan ( KTH ) Merupakan sebuah keniscayaan. "Ini adalah sebuah ikatan atau asosiasi yang sangat strategis. Bagi mereka yang mengetahui, IKA SKMA ini merupakan pendekar-pendekar dari seluruh proses untuk menuju pembangunan Indonesia Hijau. IKA SKMA juga merupakan social capital yang luar biasa," pesannya. Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga membagikan pengalamannya sebagai pecinta alam. Sejumlah gunung yang pernah Ia daki diantaranya, Gunung Klotok, Gunung Kelud, Gunung Arjuno, Gunung Bromo, hingga Gunung Semeru. Ia juga bercerita pernah bertemu sekeluarga harimau Semeru sebelum dinyatakan punah di tahun 1980 - an. Sementara itu, Ketua Umum PP IKA SKMA Abdul Kodir menyampaikan bahwa IKA SKMA siap bersinergi dengan berbagai pihak baik OPD di lingkungan Pemprov Jatim dalam mewujudkan optimis Jatim bangkit. Khususnya di bidang kehutanan dan lingkungan hidup seperti pesan Gubernur Khofifah. Selain itu ia juga mengatakan IKA SKMA juga siap berupaya dalam mewujudkan "Green Indonesia", di antaranya melalui gerakan-gerakan mengurangi sampah dan emisi. "Banyak anggota kami yang bekerja berhadapan langsung dengan masyarakat, dengan lembaga masyarakat desa hutan seperti tadi yang disampaikan oleh Gubernur. Beliau berpesan bahwa lembaga atau organisasi yang besar ini harus bersinergi dengan semua elemen yang ada di Jawa Timur, karena hutan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat dari sektor tumbuhan dan kayu," kata Abdul Kodir. (day)

Sumber: