Polres Tulungagung dan Bhayangkari Kirim Air Bersih ke Kalidawir

Polres Tulungagung dan Bhayangkari Kirim Air Bersih ke Kalidawir

Tulungagung, memorandum.co.id-Musim kemarau yang panjang di Tulungagung, mengakibatkan semakin meluasnya wilayah yang mengalami kekurangan air bersih. Diantaranya adalah 5 desa di Kecamatan Kalidawir. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung, kelima desa itu adalah Kalibatur, Rejosari, Banyurip, Winong, dan Desa Joho. Guna membantu meringankan beban warga akan kebutuhan air bersih, Selasa (29/10) kemarin, Polres Tulungagung bersama Bhayangkari mengirimkan bantuan 5 tanki air bersih ke desa-desa tersebut. Kapolres Tulungagung AKBP Eva Guna Pandia mengatakan ini dilakukan untuk mengurangi beban masyarakat selama menghadapi musim kemarau. “Hari ini kita droping air ke wilayah Kecamatan Kalidawir. Ini bentuk kepedulian kepada masyarakat karena kekeringan. Dan warga mengalami kekurangan air bersih,” ujarnya. Pihaknya menjanjikan, bantuan air bersih bagi daerah lainnya di Kabupaten Tulungagung juga akan diupayakan selama musim kemarau ini berlangsung. Pandia juga akan mengajak instansi lain ikut bergabung melakukan hal serupa, guna mengurangi beban masyarakat di daerah yang mengalami kekeringan. “Tentu kita akan lanjutkan dan menggandeng pihak lain untuk bisa melakukan hal serupa. Yaitu dengan mengirimkan air bersih ke lokasi kekeringan,” terangnya. Sementara Camat Kalidawir Hari Prasetyo, bersyukur dengan bantuan 5 tanki air untuk warganya itu. Yoyok, sapaan akrab Camat Kalidawir menjelaskan, kemarau tahun ini sangat berdampak bagi kehidupan masyarakat di wilayahnya. Bahkan pihaknya menyebut, kekeringan tahun ini lebih parah dibandingkan kekeringan tahun kemarin. “Total 5 desa, ada lebih 2.000 warga yang terdampak kekeringan di tahun ini. Kalau dibandingkan dengan tahun kemarin, tahun ini lebih parah,” jelas Camat Yoyok. Yoyok menambahkan, sebulan terakhir kekeringan semakin parah. Bahkan sebagian warganya harus merubah pola hidup guna mengatasi kelangkaan air. Salah satunya dengan mengubah frekwensi mandi menjadi sekali sehari. (fir/mad/ryo)  

Sumber: