GMNI Sumenep Pertanyakan Kelanjutan Kasus Penembakan Terduga Begal

GMNI Sumenep Pertanyakan Kelanjutan Kasus Penembakan Terduga Begal

Sumenep, memorandum.co.id - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sumenep meminta Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) dan Mapolres Sumenep tidak pandang bulu menangani kasus penembakan terduga begal. Sampai sekarang GMNI Sumenep tetap berkomitmen mengawal kasus ini karena keluarga tetap tidak mau berkompromi dengan siapapun dan kasus harus tetap jalan. Untuk perkembangannya, Polda Jatim menyampaikan kepada GMNI kasusnya sudah memasuki audit investigasi masuk ke dalam ranah pemeriksaan internal kepolisian. "Karena proses audit investigasi belum selesai, Polda Jatim belum menyampaikan kepada kami," kata Ketua GMNI Surabaya Roby Nurrahman, Kamis (19/5/22) Sambungnya, Polda Jatim berjanji hasil audit investigasi perkembangan akan disampaikan melalui surat kepada GMNI dan keluarga Herman terduga begal yang ditembak mati  oleh lima anggota polisi  pada 13 Maret 2022 lalu. Dalam kasus ini Polda Jatim maupun Polres Sumenep sama-sama mempunyai tanggung jawab menuntaskan kasus penembakan menewaskan  warga Dusun Polay Timur. Desa Gadu Timur, Kecamatan Ganding, Sumenep. Menurutnya, dalam kasus ini dapat dilihat bersama siapa yang masuk angin ketika melakukan proses persidangan. Oleh sebab itu GMNI Sumenep meminta proses pengadilan objektif tidak pandang bulu dalam melakukan persidangan. "Rasa tidak enak dalam kesatuan tidak boleh dijadikan dasar dalam melakukan penegakan hukum harus profesional."harapnya Sementara Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti saat dimintai mengenai kasus ini tidak memberikan komentar apapun."Langsung ke Polda mas, lebih jelasnya."singkat melalui via WhatsAppnya.(uri/ziz)

Sumber: