Kondisi Rusun Sombo Ngenes, Pemkot Siapkan Anggaran Renovasi

Kondisi Rusun Sombo Ngenes, Pemkot Siapkan Anggaran Renovasi

Surabaya, memorandum.co.id - Kondisi rumah susun (rusun) Sombo perlahan mulai terlihat mengenaskan. Sebagian besar dinding blok gedung tampak rapuh. Selain retak-retak, atap plafon juga mulai ada yang ambrol. Namun yang paling pelik adalah kondisi kebersihan di lingkungan rusun. Wakil Wali Kota (wawali) Surabaya Armuji tak menampik fakta tersebut. Memang, dalam tinjauannya ke rusun Sombo pada Rabu (18/5), Armuji merasa khawatir dengan kondisi beberapa gedung blok. Di antaranya blok A, blok J, dan blok H. Ketiga blok tersebut lantas diprioritaskan untuk mendapat pemeliharaan dan rehabilitasi gedung dalam waktu dekat. "Kita sudah siapkan anggaran untuk pemeliharaan rumah susun di Surabaya sebesar Rp 11 miliar. Kita sudah cek. Rusun Sombo memang usianya sudah tua, maka dari itu nanti beberapa blok di rusun Sombo akan segera direhab melalui dinas cipta karya," ujar wawali. Rusun Sombo dibangun pada 1986. Berdiri setelah rusun pertama di Surabaya, rusun Urip Sumoharjo. Total ada 10 blok yang tersebar di area seluas 700 meter persegi. Tiap blok dibangun setinggi empat lantai. Kini, rusun Sombo menjadi yang paling terpadat di antara 20 rusun di Metropolis. Sedikitnya ada 700 kepala keluarga (KK) yang mendiami. Lebih kurang ada 4.000 jiwa yang hidup di rusun yang berada di Kelurahan Simolawang, Kecamatan Simokerto itu. Belum termasuk penghuni tak resmi seperti ayam, burung merpati, kucing, itik, hingga tikus. Armuji mengakui, dengan banyaknya blok yang dibangun di rusun Sombo, maka harus diimbangi dengan perawatan dan pemeliharaan yang ekstra oleh Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya. Belum lagi keberadaan rusun lain yang disebut juga butuh pemeliharaan. "Dari puluhan rusun tersebut, Pemkot Surabaya masih akan mendata rusun-rusun mana saja yang akan menjadi prioritas pemeliharaan lebih dulu mengingat jumlah anggaran yang terbatas," kata mantan ketua DPRD Surabaya ini. Di samping mengecek kondisi atap rusun Sombo yang mulai lapuk serta plafon ambrol, Armuji juga memantau geliat aktivitas masyarakat setempat. Cak Ji, sapaan lekat orang nomor dua di Surabaya ini lantas mengimbau kepada masyarakat rusun Sombo agar rajin menjaga kebersihan dan struktur bangunan rusun. "Ada sejumlah bangunan yang ditambahi sendiri, kita minta nanti itu tolong dirapikan, karena desain rusun ini sudah ada perhitungannya. Kebersihannya juga wajib dijaga sebagai tanggung jawab kita bersama," tegas Cak Ji. Cak Ji menyampaikan, biaya sewa rusun Sombo relatif terjangkau. Rata-rata sewanya tidak sampai Rp100 ribu. Ada yang Rp50 ribu, Rp75 ribu, bahkan Rp90 ribu. Disesuaikan dengan lantai rusun. "Kalau cari kos di Surabaya mana ada yang nilainya segitu. Di rusun Sombo ini terjangkau, makanya harus kita jaga bareng-bareng," imbuhnya dengan gaya khas Suroboyoan. Selama satu jam lebih mengelilingi blok rusun, Cak Ji sesekali menyempatkan untuk berinteraksi dengan sejumlah warga. Dia menanyakan perihal kondisi kesehatan warga dan sejumlah aktivitas yang dilakukan. Sementara itu, Zaini, salah satu warga penghuni blok A berharap pemeliharaan dapat dilakukan dalam waktu dekat. Pasalnya saat hujan turun, sebagian atap ada yang bocor. Salah satunya akses jalan di lantai 2 menuju ke anak tangga. Bahkan jika memungkinkan, Zaini ingin direnovasi total. Dibangun ulang seperti blok E dan K. "Alangkah lebih baik dibangun ulang, sekalian ditambah jumlah kamarnya," pintanya. Legislatif pun turut mendorong pemkot agar merobohkan gedung blok yang tak layak. Apalagi dengan usia yang hampir menyentuh 35 tahun. Selain itu, pembangunan ulang disarankan dengan desain baru. Jadi tak lagi empat lantai, namun 20 lantai. Hal ini untuk meminimalisir antrean rusun yang tiap tahun semakin meningkat. "Ya harus dibangun ulang dan dengan desain baru 20 lantai. Sekalian ada SWK (sentra wisata kuliner) dan pelayanan publik," ucap anggota Komisi C DPRD Surabaya William Wirakusuma. (bin)

Sumber: