Halalbihalal Warga Benowo Batal Gegara Laka Maut Tol Sumo

Halalbihalal Warga Benowo Batal Gegara Laka Maut Tol Sumo

Surabaya, Memorandum.co.id - Ketua RT 02/RW 02, Benowo, Abdul Muid (42) tidak menuntut apa-apa terkait kecelakaan yang menimpa keluarganya dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian. "Proses hukum kami menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian. Tuntutan tidak ada. Berharap semua keluarga yang dirawat cepat dipulangkan," kata Muid saat ditemui Memorandum.co.id di rumahnya, Selasa (17/5). Selain itu, Muid mengucapkan rasa terimakasihnya kepada semua pihak dan dinas yang membantu dalam tragedi ini. Ditanya terkait proses hukum terhadap sopir bus yang masih berjalan di Polda Jawa Timur, ia mengatakan percaya penuh terhadap instansi kepolisian untuk mengungkap fakta dan keadilan. "Saya ucapkan terimakasih kemarin pihak-pihak yang membantu luar biasa cepat. Kalau proses hukum, saya dan warga percaya kepada kepolisian untuk menyelesaikan proses hukum terhadap sopir," imbuhnya. Muid mengungkapkan, dalam kecelakaan maut itu, keluarganya yang ikut rombongan Ainur Rofiq (meninggal), Nailatul (istri), kondisi baik tadi operasi tangan retak di rumah sakit. Adapun keponakan Muid, Meisya (4), luka patah tangan dirawat di RS Gatoel Mojokerto, Bayu dan istrinya, Nani Lestari, dan terakhir kakak Muid, Suudi mengalami di luka kepala, kaki, tulang punggung. "Keluarga saya yang meninggal hanya Ainur, sedangkan lainnya selamat. Namun dirawat di rumah sakit sampai sekarang," kata Muid. Muid mengaku tidak ada firasat apa-apa. Ainur Rofiq sempat pamit ketika berangkat. Cuma dia mengungkapkan, pada hari ini sepulang dari Dieng, rencana akan mengadakan acara Halalbihalal bersama warga RT 02. Uang buat tumpeng dan ayam panggang sudah dipasrahkan kepada Ainur Rofiq. Tapi tidak jadi karena terjadi tragedi kecelakaan yang menewaskan 14 warga Benowo Krajan dan 19 lainnya masih dirawat di rumah sakit. "Mungkin ini firasatnya," ungkap Muid. Karena tidak jadi, sehingga warga bergotong royong menurunkan banner Halalbihalal. "Saya suruh turunkan tadi, kita fokus untuk warga yang masih dirawat agar cepat pulang," tukas Muid. Kalau untuk urusan santunan Jasa Raharja tidak ada masalah. Kata Muid, mendapatkan informasi setiap korban meninggal mendapatkan santunan dari Jasa Raharja sebesar Rp 50 juta, sedangkan yang luka-luka Rp 20 juta. "Semua uang ditransfer jadi satu di Bank Rakyat Indonesia (BRI)," jelas Muid. (rio)

Sumber: