Untuk Interior Gedung DPRD Baru, Diajukan Tambahan Anggaran 10 Persen

Untuk Interior Gedung DPRD Baru, Diajukan Tambahan Anggaran 10 Persen

SURABAYA  - Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DKPCKTR) Surabaya mengajukan tambahan anggaran 10 persen untuk interior gedung baru DPRD Surabaya. Sebab, setelah melakukan inspeksi mendadak (sidak) lalu,komisi A DPRD Surabaya meminta ada penambahan sekat di setiap ruang fraksi."Awalnya (anggota dewan lama) konsep gedung mau terbuka jadi satu. Tapi setelah ketemu kemarin (sidak) jadi ruang disekat untuk per orang,” kata Kabid Bangunan dan Gedung DKPCKTR Iman Krestian, Senin (28/10). Selain mengajukan tambahan anggaran 10 persen, Iman mengatakan, permintaan penambahan sekat menyebabkan penggunaan gedung DPRD baru molor. Padahal, targetnya setelah April sudah siap ditempati. Iman juga menyampaikan pihaknya harus menghitung ulang lama kerja kontraktor tersebut. Bisa jadi dengan perubahan interior gedung akan menambah waktu pengerjaan.“Kemungkinan pertengahan Desember 2019 sudah bisa digunakan,” jelas dia. Iman mengungkapkan, pihaknya memaklumi adanya perubahan desain interior yang sudah disepakati dengan anggota dewan periode 2014-2019. Hal tersebut karena semakin banyak orang, semakin banyak juga perspektifnya. Jadi yang lama ingin model ruang terbuka, kata Iman, namun anggota baru ingin ruang bersekat demi menjaga privasi kerja masing-masing.“Kami asumsikan dari jajaran pimpinan. Mungkin sudah terwakili, ternyata tidak cukup mewakili,” ujar dia. Sebelumnya Wakil Ketua Komisi A Camelia Habiba mengatakan, jika tidak ada sekat di ruang fraksi privasi setiap anggota akan hilang. Hal tersebut merupakan hal yang fatal bagi anggota dewan, apalagi setiap anggota pasti memiliki kepentingan yang berbeda-beda. “Padahal fraksi ini adalah ruhnya di DPRD yang mengirimkan anggotanya ke komisi-komisi, yang menyusun konsep PA dan punya DPRD. Justru mereka tidak ada ruang untuk mereka bekerja,” jelas dia. Seperti diketahui, anggaran untuk pembangunan gedung baru itu dialokasikan sebesar Rp 60 miliar yang dialokasikan secara multiyears 2017-2018. (alf/dhi)      

Sumber: