Pembobol Rumah Banyuurip Diduga Bukan Orang Luar
Surabaya, memorandum.co.id - Pembobolan rumah Sunarti Jalan Banyuurip Wetan II/15 diduga dilakukan oleh orang yang mengetahui seluk-beluk daerah tersebut. Berdasarkan keterangan Sunarti mengaku, tidak ada tetangganya yang mengetahui dan melihat ada orang mencurigakan saat kejadian. "Tidak ada tetangga yang tahu dan melihat orang mencurigakan sewaktu kejadian," kata Sunarti kepada wartawan. Sementara itu, Kapolsek Sawahan Kompol Risky Fardian mengatakan, lingkungan rumah korban berada di pinggir jalan dan bisa dilewati motor. Selain itu, di lingkungan rumah korban sepertinya tetangganya cuek. Anggota Reskrim Polsek Sawahan masih mencari petunjuk jejak pelaku dari keterangan saksi-saksi dan closed circuit television (CCTV) di sekitar TKP. "Ada sekitar 200 meter dari rumah korban ada CCTV warga. Mudah-mudahan ditemukan petunjuk pelakunya. Itupun kalau tersorot CCTV. Saya yakin pasti ada petunjuk dari tetangganya," beber Risky. Selain itu, petugas juga akan memeriksa korban untuk mengetahui siapa saja yang sering berkunjung ke rumahnya. "Yang pasti pelaku lebih dari dua orang," kata Risky. Apakah pelaku warga setempat karena mengetahui seluk beluk TKP? Risky tidak mau berspekulasi, bisa orang dekat dan orang luar. Atau bahkan pelaku sedang mencari sasaran dan kebetulan melintas di depan rumah korban dalam keadaan digembok dan lingkungan dalam keadaan sepi. Kemudian membobol rumah dan menguras harta benda milik Sunarti. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Maling obok-obok permukiman warga Banyuurip Wetan II. Di aksinya itu, pelaku berhasil menggarong perhiasan emas dan uang. Jika ditotal sebanyak Rp 37 juta milik tuan rumah, Sunarti. Atas kejadian itu, korban kemudian melapor ke Mapolsek Sawahan. Hingga Senin (9/5), kasus pembobolan ini masih dalam penyelidikan anggota reskrim. (rio)
Sumber: